
Pantau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan bahwa perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan mendorong ekspor Indonesia ke Uni Eropa meningkat hingga dua kali lipat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, dalam acara yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta pada Senin, 4 Agustus 2025.
"Waktu saya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Pak Menko Perekonomian dan teman-teman Kadin serta Apindo, kita proyeksikan bisa dua kali lipat peningkatan ekspor ke Eropa," ungkapnya.
Sektor Padat Karya Jadi Unggulan Ekspor
Menurut Djatmiko, sektor-sektor industri padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, elektronik, dan produk-produk rumah tangga akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari implementasi IEU-CEPA.
Sektor-sektor tersebut dinilai memiliki keunggulan dalam kapasitas produksi dan tenaga kerja, serta dapat menjawab permintaan pasar Eropa yang tinggi akan produk-produk konsumsi berkualitas dari negara berkembang.
Djatmiko menekankan bahwa peningkatan ekspor tersebut tidak akan menimbulkan persaingan langsung dengan produk Uni Eropa, karena masing-masing pihak memiliki keunggulan yang saling melengkapi.
"Kita komplementer tadi saya sampaikan, jadi tidak ada produk yang head to head. Misalnya produk permesinan berteknologi tinggi atau high-tech dari Jerman atau Prancis yang kita tidak punya, bisa untuk kita gunakan di dalam negeri sebagai bagian dari sistem atau proses produksi yang tujuannya untuk ekspor lagi," ia mengungkapkan.
Produk High-Tech Eropa Difasilitasi Masuk Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Djatmiko juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memberikan akses pasar yang baik bagi produk-produk Uni Eropa, terutama yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.
Salah satunya adalah alat-alat kesehatan berteknologi tinggi yang berasal dari Eropa, yang menurutnya sangat dibutuhkan dan akan difasilitasi agar harganya bisa lebih kompetitif di pasar Indonesia.
"Banyak produk-produk kesehatan dari Uni Eropa yang memang high-tech, bagus, dan kita perlu. Ini kita berikan fasilitas supaya jatuhnya bisa kompetitif di Indonesia," jelas Djatmiko.
Fasilitas tersebut mencakup insentif tertentu yang akan membuat produk-produk Eropa dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh sektor industri dalam negeri, terutama untuk mendukung kegiatan produksi dan peningkatan ekspor.
- Penulis :
- Arian Mesa