Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menaker Yassierli Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Kunci Ketenagakerjaan dan Daya Tarik Investasi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menaker Yassierli Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Kunci Ketenagakerjaan dan Daya Tarik Investasi
Foto: (Sumber: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan bahwa hubungan industrial yang harmonis dan kondusif mampu menyelesaikan banyak tantangan ketenagakerjaan yang ada saat ini)

Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pentingnya menciptakan hubungan industrial yang harmonis sebagai fondasi utama dalam membangun iklim ketenagakerjaan yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Buruh Sejahtera, Industri Kuat, Visi Bersama

Pernyataan tersebut disampaikan Yassierli dalam acara Dialog Terbuka Menuju Hubungan Industrial yang Proaktif dan Transformatif yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 7 Agustus 2025.

"Kalau hubungan industrial harmonis, maka akan tercipta budaya kerja yang transformatif, di mana buruh dan pengusaha dapat membentuk tim kerja yang luar biasa. Mereka memiliki visi bersama. Istilah kita itu buruh sejahtera, industrinya kuat dan maju. Core-nya ini culture," tegas Yassierli.

Menurutnya, banyak tantangan ketenagakerjaan di Indonesia bersumber dari hubungan industrial yang belum ideal.

Dengan hubungan industrial yang kondusif, sejumlah permasalahan dapat terselesaikan secara otomatis karena tercipta saling pengertian dan kerja sama antara pekerja dan pemberi kerja.

Beberapa tantangan yang dinilai dapat diatasi melalui penguatan hubungan industrial antara lain:

  • Penguatan link and match antara pendidikan dan dunia kerja
  • Optimalisasi fungsi Balai Latihan Kerja (BLK)
  • Penyediaan pekerjaan layak dan inklusif untuk kelompok rentan
  • Penyusunan regulasi ketenagakerjaan yang adaptif
  • Penegakan norma ketenagakerjaan dan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
  • Implementasi hubungan industrial yang transformatif

Stabilitas Hubungan Industrial Menarik Investor

Yassierli menambahkan bahwa hubungan industrial yang stabil juga menjadi pertimbangan penting bagi investor sebelum menanamkan modal di suatu negara.

"Kenapa orang mau berinvestasi di suatu negara? Karena situasinya kondusif. Itu yang harus kita bangun. Kondusif dalam arti adanya norma, nilai dan kesatuan visi," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa ketenagakerjaan bukan sekadar soal regulasi dan upah, tetapi juga tentang membangun budaya kerja bersama yang menjunjung nilai, komunikasi, dan keselarasan tujuan antara semua pihak.

Penulis :
Aditya Yohan