Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen di Kuartal II 2025, Jadi Sorotan Positif Dunia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen di Kuartal II 2025, Jadi Sorotan Positif Dunia
Foto: (Sumber: Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana hadir dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025, yang berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Selasa (5/8/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata))

Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year), melebihi ekspektasi sejumlah analis dan memperkuat tren pertumbuhan stabil yang terjadi sejak 2022.

Ketahanan Ekonomi Indonesia Diakui Global

Pertumbuhan ini terjadi di tengah ketidakpastian global, termasuk ketidakpastian suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan perlambatan ekonomi di kawasan Eropa serta Tiongkok.

Ketahanan ekonomi Indonesia pun menjadi sorotan di berbagai forum internasional dan mendapat perhatian dari sejumlah media ekonomi global.

Nikkei Asia menyebut Indonesia sebagai "a positive outlier" di antara negara-negara berkembang, dengan menyoroti kuatnya konsumsi rumah tangga dari kelompok menengah-bawah serta inflasi yang tetap terkendali.

Bloomberg menilai fenomena ini sebagai "growth without acceleration", yakni pertumbuhan yang stabil namun dinilai belum cukup untuk mendorong transisi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.

Reuters menyebut ekonomi Indonesia sebagai bagian dari "resilience anomaly" — sebuah pengecualian positif di tengah pelemahan ekonomi regional seperti Thailand dan Malaysia.

Media ini menyoroti belanja pemerintah dan investasi infrastruktur sebagai motor utama pertumbuhan, terutama menjelang transisi pemerintahan baru pada Oktober 2025.

Kombinasi Kebijakan dan Tantangan Jangka Menengah

The Economist menyatakan bahwa Indonesia berhasil "membalikkan skeptisisme pasar" dengan kombinasi kebijakan fiskal yang disiplin dan reformasi struktural yang mulai menunjukkan hasil nyata.

Namun, media ini juga mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan jangka menengah, seperti:

Ketergantungan terhadap ekspor komoditas

Kebutuhan mendesak untuk mempercepat produktivitas di sektor manufaktur

Istilah “anomali” dalam konteks pertumbuhan ini tidak bermakna negatif, melainkan menggambarkan kondisi unik di mana Indonesia tumbuh stabil di saat banyak negara lain mengalami tekanan akibat gejolak ekonomi global.

Penulis :
Aditya Yohan