Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BI Lampung Petakan Daerah Penghasil Komoditas Unggul untuk Dorong Hilirisasi dan Ekspor

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BI Lampung Petakan Daerah Penghasil Komoditas Unggul untuk Dorong Hilirisasi dan Ekspor
Foto: Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan saat memberi keterangan (sumber: ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Pantau - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung tengah memetakan daerah penghasil komoditas unggul guna mendukung program hilirisasi produk pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Pemetaan Komoditas dan Sektor Unggulan

Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan di Bandarlampung, Senin, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung serta pemerintah kabupaten untuk mendukung hilirisasi komoditas.

"Dengan bekerjasama bersama Pemerintah Provinsi Lampung serta pemerintah kabupaten. Kami berusaha untuk mendukung program hilirisasi komoditas, guna meningkatkan ekonomi daerah di semester selanjutnya," ungkapnya.

BI Lampung melakukan identifikasi kabupaten dan kota di Provinsi Lampung yang menjadi penghasil komoditas utama dengan nilai jual tinggi.

"Saat ini ada 10-15 komoditas yang sudah diidentifikasi, memiliki nilai jual yang bisa meningkatkan ekonomi daerah. Sebab Lampung memiliki kekuatan utama di sektor perikanan, kelautan, kehutanan, dan pertanian. Dari empat sektor ini Lampung menjadi penghasil komoditi utama secara nasional," katanya.

Pemetaan ini diharapkan menjadi dasar rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung agar komoditas daerah dapat dimasukkan ke dalam rantai pasok utama.

Mendorong Pasar Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi

"Jadi tujuan akhirnya adalah komoditas Lampung ini tidak hanya masuk pasar nasional tapi masuk pasar ekspor juga. Proses identifikasi tersebut akan dimulai dari proses bisnis dengan melibatkan UMKM ataupun kelompok tani sebagai produsen agar bisa ikut membangun proses hilirisasi," ucap dia.

Pemetaan, identifikasi daerah penghasil komoditas utama, dan pelaksanaan hilirisasi diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Lampung hingga semester II 2025.

"Komponen kekuatan ekonomi Lampung berasal dari empat sektor pertanian, kemudian industri pengolahan ini hadir sebagai penguat pertumbuhan ekonomi karena ada pengelolaan komoditas pertanian. Dan ini yang harus terus ditingkatkan melalui hilirisasi," tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi Lampung pada Semester I 2025 tercatat sebesar 5,27 persen, dengan sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 33,65 persen sebagai salah satu pendorong utama.

Pemerintah Provinsi Lampung turut mendukung hilirisasi melalui penyediaan 24 unit mesin pengering komoditas serta pelatihan vokasi bagi masyarakat desa untuk meningkatkan nilai tambah produk unggul daerah.

Penulis :
Arian Mesa