
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Selasa (12/8) dibuka menguat 53,68 poin atau 0,71 persen ke posisi 7.659,61, namun diperkirakan bergerak mendatar seiring perpanjangan tenggat kesepakatan dagang Amerika Serikat–China.
Sentimen Global dan Domestik
Indeks LQ45 naik 3,81 poin atau 0,48 persen ke posisi 803,40.
“IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.
Presiden AS Donald Trump memperpanjang gencatan perdagangan dengan China selama 90 hari hingga pertengahan November 2025, hanya beberapa jam sebelum tenggat kenaikan tarif.
Pelaku pasar menantikan rilis data CPI AS pada 12 Agustus dan PPI AS pada 13 Agustus sebagai penentu prospek arah suku bunga The Fed pada pertemuan September 2025.
Data inflasi ini dirilis menjelang pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada 21–23 Agustus 2025.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025 sebesar 231,9 atau tumbuh 1,3 persen year on year (yoy), melambat dari Mei 2025 yang tumbuh 1,9 persen yoy.
Pergerakan Modal dan Bursa Global
Arus modal asing tercatat kuat masuk ke saham perbankan besar (big banks) seiring turunnya yield obligasi global dan potensi pelonggaran suku bunga The Fed.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga BI dalam dua kuartal ke depan turut mendorong re-rating valuasi sektor perbankan.
Bursa Eropa pada Senin (11/8) ditutup variatif, dengan Euro Stoxx 50 turun 0,30 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,37 persen, DAX Jerman turun 0,34 persen, dan CAC Prancis turun 0,57 persen.
Bursa AS di Wall Street melemah, dengan Dow Jones turun 200,52 poin (-0,45%) ke 43.975,09, S&P 500 turun 0,25% ke 6.373,45, dan Nasdaq turun 0,3% ke 21.385,40.
Bursa Asia pagi ini bervariasi: Nikkei naik 1.030,52 poin (+2,46%) ke 42.851,00, Shanghai naik 17,94 poin (+0,48%) ke 3.665,87, Hang Seng turun 10,69 poin (-0,05%) ke 24.910,55, dan Strait Times turun 12,86 poin (-0,30%) ke 4.219,45.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf