Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Dolar Melemah Akibat Kebijakan Trump Terkait Tarif Impor ke Tiongkok, Kok Bisa?

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Dolar Melemah Akibat Kebijakan Trump Terkait Tarif Impor ke Tiongkok, Kok Bisa?

Pantau.com Kurs mata uang dolar AS melemah pada akhir perdagangan Sabtu (24/3/2018) pagi WIB. Pasalnya, kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif terhadap produk-produk impor Tiongkok.Meskipun ada peringatan kuat dari kelompok bisnis dan pakar perdagangan, Trump menandatangani memorandum yang dapat mengenakan tarif hingga 60 miliar dolar AS pada impor dari Tiongkok, sebuah langkah sepihak yang memicu aksi jual di pasar.Menurut memorandum presiden, Trump telah mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, untuk menerbitkan daftar barang-barang Tiongkok yang dapat dikenakan tarif dalam 15 hari. Sementara Departemen Keuangan AS akan memiliki waktu 60 hari untuk mengusulkan pembatasan investasi Tiongkok di Amerika Serikat.

Baca Juga: AS dan China Perang Dagang, Menteri Darmin: Kenapa Jadi Pusing?

Langkah itu mendorong persentase penurunan terbesar di tiga indeks saham utama Wall Street dalam enam minggu, dengan Dow merosot lebih dari 700 poin, karena investor gelisah oleh skala tarif AS dan kemungkinan dampaknya terhadap perdagangan global.Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat, menanggapi kalau kebijakan Trump merupakan cara perdagangan sepihak. Alhasil, Tiongkok sangat kecewa dan menentang kebijakan tersebut."Ini adalah tipikal tindakan proteksionisme perdagangan sepihak. Tiongkok sangat kecewa dan dengan tegas menentang tindakan semacam itu," tulis pernyataannya. Di sisi ekonomi,  Departemen Perdagangan mengatakan pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama yang diproduksi pada Februari meningkat 7,4 miliar dolar AS, atau 3,1 persen, menjadi 247,7 miliar dolar.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Memanas, Menko Darmin Beber Dampak Buat Indonesia

Dalam laporan terpisah, departemen melaporkan bahwa penjualan rumah baru keluarga tunggal di AS pada Februari 2018 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 618.000 unit, yang 0,6 persen di bawah tingkat direvisi Januari 622.000 unit, tetapi 0,5 persen di atas perkiraan Februari 2017 di 615.000 unit.Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2367 dolar AS dari 1,2306 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pounds Inggris naik menjadi 1,4145 dolar AS dari 1,4109 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7713 dolar AS dari 0,7711 dolar AS. Dolar AS dibeli 104,84 yen Jepang, lebih rendah dari 105,63 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9467 franc Swiss dari 0,9506 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2863 dolar Kanada dari 1,2915 dolar Kanada.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta