
Pantau - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti bekerja sama dengan berbagai asosiasi untuk membahas solusi mengatasi fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) di pusat perbelanjaan.
Perubahan Gaya Hidup dan Strategi Penjualan
"Di Pemerintah, Kementerian Perdagangan, berupaya untuk menawarkan berbagai macam solusi agar masyarakat masih berbelanja (langsung). Kami bekerja sama dengan berbagai macam asosiasi," ujar Dyah Roro Esti.
Salah satu skema yang dipertimbangkan adalah pemberian diskon untuk menarik minat belanja langsung.
Fenomena Rojali dan Rohana dinilai muncul akibat perubahan gaya hidup, di mana pengunjung mal lebih memilih menonton film di bioskop, makan di restoran, lalu baru berbelanja.
Daya Beli Masih Terjaga
Dyah menegaskan bahwa Rojali dan Rohana bukan disebabkan penurunan daya beli.
Masyarakat masih banyak berbelanja secara luring pada momen tertentu seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, serta libur sekolah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut data transaksi belanja daring yang meningkat menunjukkan daya beli masyarakat tetap kuat.
- Penulis :
- Aditya Yohan