
Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan peran petani milenial dalam pengelolaan pertanian modern dengan dukungan alat mesin pertanian dan pelatihan manajemen usaha tani, sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan nasional.
Brigade Pangan Andalan Pertanian Masa Depan
Menurut Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Wilayah Kalimantan Selatan, Mulyono, petani milenial dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan pertanian modern melalui Program Cetak Sawah Rakyat (CSR).
"Nanti kami harapkan para anak-anak muda (petani milenial) yang mengelolanya, di sini yang disebut namanya BP, Brigade Pangan," ungkapnya.
Di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, sebanyak 15 petani milenial tergabung dalam Brigade Pangan dan mengoperasikan teknologi pertanian modern.
Para petani ini disiapkan untuk mengelola lahan tidak produktif agar menjadi sawah siap tanam, dengan bantuan alat mesin pertanian canggih seperti traktor, rotavator, drone penanam benih, pompa air, dan combine harvester.
Selain dukungan alat, mereka juga mendapatkan pelatihan manajemen usaha tani untuk membangun pertanian yang berkelanjutan dan berorientasi bisnis.
Mulyono menyatakan optimisme bahwa pendekatan berbasis teknologi ini akan menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
"Anak-anak muda yang beranggotakan kurang lebih 15 anak-anak milenial kita membekali dengan alsintan, alat-alat mesin pertanian untuk mengelola nanti. Tentunya bekerjasama dengan yang punya lahan," katanya.
Target Tiga Kali Tanam dan Swasembada Pangan
Kementan menargetkan agar lahan-lahan di Kabupaten Tanah Laut yang sebelumnya hanya ditanami satu kali setahun bisa meningkat menjadi tiga kali tanam.
Peningkatan intensitas tanam ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus menopang target swasembada pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mendorong pembentukan Brigade Pangan sebagai bagian dari strategi penguatan ketahanan pangan nasional.
"Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan," tegasnya.
Brigade Pangan difokuskan untuk mengelola dan mengoptimalkan lahan secara modern, profesional, dan terampil, dengan orientasi bisnis yang jelas untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
Setiap brigade dirancang mengelola lahan secara terstruktur dengan skala pengelolaan sekitar 200 hektare.
Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa dan pencetakan sawah rakyat, dengan pendekatan yang mengintegrasikan komunitas lokal dan penggunaan teknologi canggih.
- Penulis :
- Aditya Yohan