billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Program Makan Bergizi Gratis Dorong 6.435 UMKM Tumbuh, Jadi Motor Ekonomi Pangan Pedesaan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Program Makan Bergizi Gratis Dorong 6.435 UMKM Tumbuh, Jadi Motor Ekonomi Pangan Pedesaan
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Dapur untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). (ANTARA/HO-Kementerian UMKM))

Pantau - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga membuka peluang ekonomi luas bagi pelaku UMKM, terutama di sektor pangan dan wilayah pedesaan.

85 Persen Anggaran untuk Dapur, UMKM Jadi Mitra Strategis

"Dari total anggaran MBG, 85 persen dialokasikan untuk pengadaan bahan baku dapur, mulai dari sayuran, hasil peternakan, perikanan, hingga perkebunan. Ini adalah peluang besar bagi 29 juta UMKM sektor pangan, khususnya yang berada di pedesaan, untuk tumbuh dan berkembang," ungkap perwakilan Kementerian UMKM.

Hingga saat ini, sebanyak 6.435 UMKM telah resmi terlibat dalam rantai pasok program MBG.

Pelaku UMKM yang terlibat datang dari berbagai sektor, mulai dari petani, nelayan, dan peternak sebagai pemasok bahan baku, pedagang pasar dan penyedia jasa katering lokal, hingga pelaku pengolahan limbah makanan yang mengubah sisa bahan menjadi produk bernilai tambah seperti pupuk dan pakan ikan.

Program ini secara nyata membantu UMKM menjadi bagian penting dari ekosistem pengadaan pangan nasional berbasis komunitas.

Pendampingan dan Program Khusus untuk Tingkatkan Kualitas UMKM

Meski menunjukkan dampak positif, pelaku UMKM juga menghadapi sejumlah tantangan seperti standarisasi kualitas dan kontinuitas pasokan, kurangnya informasi teknis, serta keterbatasan akses pembiayaan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian UMKM menyelenggarakan program pendampingan terstruktur secara daring.

Pendampingan ini mencakup sosialisasi, pelatihan, kurasi, business matching, dan fasilitasi pembiayaan.

Sebanyak 1.000 pengusaha UMKM telah mengikuti program ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi.

"Kami ingin memastikan setiap dapur MBG minimal 60 persen bahan bakunya berasal dari produk UMKM. Standar ini akan terus kami tingkatkan agar manfaat ekonomi dari program MBG dirasakan seluas mungkin oleh masyarakat, terutama pengusaha mikro," jelas Kementerian UMKM.

Sebagai bentuk motivasi, Kementerian UMKM bersama Badan Gizi Nasional juga meluncurkan program "SPPG Ramah UMKM" yang ditujukan untuk dapur MBG yang secara konsisten memprioritaskan penggunaan produk dari pelaku UMKM.

"Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memastikan program MBG menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di pedesaan," tambahnya.

Penulis :
Aditya Yohan