billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IEU-CEPA Dibuka, Airlangga Dorong UMKM Indonesia Masuk Pasar Eropa

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

IEU-CEPA Dibuka, Airlangga Dorong UMKM Indonesia Masuk Pasar Eropa
Foto: (Sumber: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan pada acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat (22/8/2025). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira))

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) akan membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk berorientasi ekspor ke pasar Eropa.

Peluang Ekspor UMKM Lewat IEU-CEPA

“Indonesia juga sudah bersepakat dalam IEU-CEPA. Barang Indonesia kalau ekspor ke (Uni) Eropa, itu tarifnya 0. Nah itu menjadi kesempatan bagi UMKM untuk mendorong orientasi ekspor juga. Jadi pasar Eropa dengan jumlah 27 negara itu punya pasar yang sangat besar,” ungkap Airlangga.

Perundingan IEU-CEPA telah rampung setelah proses negosiasi sekitar 10 tahun dan rencananya akan disahkan pada September mendatang.

Airlangga menegaskan kemitraan dagang dengan Uni Eropa menjadi strategi pemerintah memperluas pasar di tengah tantangan perang tarif yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan industri global.

Selain memperluas pasar internasional, pemerintah juga berkomitmen memperkuat ketahanan produksi dan konsumsi dalam negeri melalui kebijakan strategis.

“Produksi atau industri harus didorong, dan tingkat pemanfaatan KUR (kredit usaha rakyat) untuk sektor produksi harus ditingkatkan, dijaga pemanfaatannya,” tegasnya.

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi dan Digitalisasi UMKM

Airlangga menyebut penting bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk tetap optimistis mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2025.

“Selain itu, kita lihat kenaikan investasi Rp924 triliun, impor barang modal naik 32,5 persen secara tahunan, dan belanja modal pemerintah naik 17,94 persen secara tahunan,” jelasnya.

Ia menambahkan pemerintah juga telah menyalurkan bantuan ekonomi untuk peningkatan daya beli masyarakat sebesar Rp61 triliun, serta melakukan deregulasi yang mempermudah perizinan bagi pengusaha small and medium enterprises (SMEs).

Kemudahan bagi 57 juta UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia terus diupayakan melalui digitalisasi pemasaran hingga tata kelola berbasis e-governance.

“Jadi ini diharapkan bisa mendorong UMKM untuk terdata dengan baik dengan sistem digitalisasi, dan pemerintah mendorong ke depan e-governance, yang ke depannya menjadi penting,” tutup Airlangga.

Penulis :
Aditya Yohan