
Pantau - Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Manggar di Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi contoh sukses pengelolaan sampah organik yang inovatif dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan gas metana sebagai sumber energi alternatif.
Gas Metana Jadi Pengganti Elpiji dan Sumber Energi Sauna
Meski berfungsi sebagai lokasi pembuangan sampah, TPAS Manggar tidak menimbulkan bau menyengat karena gas metana dari tumpukan sampah dikelola dan dimanfaatkan secara langsung.
Gas metana tersebut digunakan untuk menggantikan elpiji pada kompor rumah tangga dan juga sebagai sumber panas untuk fasilitas sauna.
“Inilah program Wasteco, kerja sama kami dengan Pertamina di sini,” kata Suyono, inisiator sekaligus penggerak utama program tersebut.
Wasteco adalah singkatan dari Waste to Energy for Community, program konversi sampah menjadi energi yang telah berjalan sejak tahun 2019.
380 Rumah dan 29 UMKM Nikmati Manfaat Energi Alternatif
Suyono memulai program ini secara mandiri dengan melayani 12 rumah sebelum mendapat dukungan dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) pada akhir 2019.
Seiring dengan kolaborasi yang semakin kuat, manfaat program Wasteco kini meluas tidak hanya untuk rumah tangga, tetapi juga pelaku usaha lokal.
Hingga kini, gas metana dari TPAS Manggar telah digunakan oleh 380 sambungan rumah, melayani sekitar 1.520 warga atau 390 kepala keluarga.
Selain itu, program ini juga mendukung operasional 29 pelaku UMKM yang tersebar di lima RT sekitar lokasi TPAS.
Inisiatif ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya berfungsi sebagai solusi lingkungan, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi energi terbarukan yang mendorong kemandirian dan pemberdayaan masyarakat lokal.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf