billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pertamina Minta Dukungan Pemerintah untuk Jamin Pasokan Minyak Jelantah demi Produksi Avtur Ramah Lingkungan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pertamina Minta Dukungan Pemerintah untuk Jamin Pasokan Minyak Jelantah demi Produksi Avtur Ramah Lingkungan
Foto: (Sumber: Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono saat ditemui di sela-sela konferensi PYC International Energy Conference 2025, di Jakarta, Sabtu (23/8/2025). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Pantau - PT Pertamina (Persero) menegaskan perlunya dukungan pemerintah melalui kebijakan strategis guna menjamin pasokan minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) sebagai bahan baku utama produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF), avtur ramah lingkungan.

Pertamina menilai standardisasi dan kewajiban penggunaan SAF di Indonesia perlu disesuaikan dengan kemampuan nasional.

"Jadi kita tentu ingin bekerja sama dengan dukungan pemerintah bagaimana kebijakannya bahwa standardisasi SAF atau kewajiban penggunaan SAF ini nanti itu disesuaikan dengan kemampuan Indonesia," ungkap perwakilan Pertamina.

Perusahaan juga menyoroti masih banyaknya minyak jelantah yang diekspor ke luar negeri.

"Lalu bagaimana kemampuan Pertamina menyuplai ini, termasuk juga UCO-nya, karena ini juga banyak yang diekspor, kan? Jadi kami nanti butuh dukungan kebijakan pemerintah untuk bisa menjamin pasokannya," ia mengungkapkan.

Produksi SAF Pertamina dan Teknologi Anak Bangsa

PertaminaSAF, avtur ramah lingkungan buatan Pertamina, diproduksi oleh unit operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang berlokasi di Kilang Cilacap.

Bahan baku utamanya berasal dari minyak jelantah, yang telah melalui serangkaian uji kualitas ketat di laboratorium KPI Unit Cilacap serta lembaga independen Lemigas.

Produksi bahan bakar tersebut dilakukan dengan metode co-processing menggunakan Katalis Merah Putih, teknologi hasil inovasi anak bangsa.

"Ini merupakan produk karya anak bangsa, kita bangga. Produk dari minyak jelantah yang banyak kita temui di masyarakat, kemudian diolah di kilang Pertamina di Cilacap, yang akan menjadi green refinery," jelas perwakilan perusahaan.

Pertamina telah sukses melaksanakan penerbangan komersial perdana menggunakan PertaminaSAF oleh maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta–Denpasar pada Rabu (20/8).

"Untuk saat ini fokusnya di bandara internasional dulu, yaitu Jakarta dan Bali, karena 90 persen penerbangan internasional itu dari dua bandar udara itu," tambahnya.

Libatkan Masyarakat Lewat Ekonomi Sirkular

Agung Wicaksono, mantan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), mengungkapkan bahwa Pertamina berkomitmen memperluas produksi bahan bakar pesawat terbarukan sekaligus melibatkan masyarakat dalam rantai pasoknya.

"Sudah ada 35 SPBU, tempat pengumpulan minyak jelantah. Jadi masyarakat bisa tuang minyak jelantah dan menjadi rupiah. Ini berarti circular economy," ujarnya.

Saat ini Pertamina terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak agar pasokan minyak jelantah sebagai bahan baku SAF dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf