
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Barat bersama Kementerian Dalam Negeri dan Bulog merampungkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di delapan kecamatan pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebut kegiatan tersebut dihadiri sekitar 700 orang di setiap kecamatan.
"Pengunjung kegiatan GPM di setiap kecamatan sekitar 700 orang hari ini," ungkap Uus.
Komoditas Pangan Terjangkau
Dalam kegiatan GPM, sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga di bawah pasaran.
Beras SPHP ukuran 5 kilogram dijual Rp60 ribu, gula ManisKita 1 kilogram Rp17.500, dan minyak goreng Minyakkita 1 liter Rp15.500.
"Komoditas ini kami sediakan agar bisa membantu masyarakat," kata Uus.
Lokasi pelaksanaan tersebar di delapan titik, di antaranya halaman Kantor Lurah Grogol, Kantor Camat Kebon Jeruk, Kantor Camat Kembangan, Kantor Lurah Semanan, Kantor Lurah Mangga Besar, Rusun Rawa Buaya, hingga Sekretariat RW 12 Kelurahan Pekojan.
Arahan Pemerintah Pusat
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya memperluas pelaksanaan GPM hingga tingkat kecamatan untuk menjaga keterjangkauan harga.
"Seperti kita ketahui bahwa Bapak Presiden sangat atensi tentang pangan. Di antaranya Beliau menyampaikan kalau merdeka, bukan hanya merdeka dari penjajahan, tapi merdeka kita mampu untuk memberi makan rakyat kita sendiri, swasembada pangan," ujar Tito.
Ia menyebut GPM menjadi langkah konkret pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras, yang sebagian besar berasal dari stok Bulog.
Dari total stok Bulog sekitar 4 juta ton, sebanyak 1,3 juta ton dialokasikan untuk menjaga stabilitas harga melalui beras SPHP.
"Oleh karenanya, 1,3 juta ton ini kalau kita hitung, sampai dengan akhir Desember, lebih kurang rata-rata 7 ribu ton [disalurkan] per hari. Ini yang menjadi tugas berat dari Kabulog, Kepala Badan Pangan Nasional, dan kami semua termasuk Kemendagri mendukung," jelas Tito.
Perluasan Hingga Ribuan Kecamatan
Tito meminta pemerintah daerah aktif melaksanakan GPM secara luas karena terbukti efektif menekan inflasi mingguan.
"Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Mentan, Kabulog, yang telah menginisiasi gerakan ini, untuk me-launching melalui metode kecamatan. Karena jumlah kecamatan kita adalah 7.285 se Indonesia. Kemudian yang sudah mendaftar untuk ikut dalam gerakan ini, pada hari ini, totalnya sebanyak 4.663 kecamatan," ungkapnya.
Menurut Tito, pemerintah bersama pemangku kepentingan akan memastikan stok beras Bulog benar-benar sampai ke masyarakat.
"Acara ini adalah semata-mata kita bekerja untuk rakyat, agar rakyat kita khususnya, beras tetap dapat terjangkau, tersedia, dan harganya juga dapat dijangkau oleh masyarakat, tidak memberatkan masyarakat," tegasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Tria Dianti








