billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Aktivitas Pedagang Matraman Kembali Normal Usai Kericuhan di Mapolres Metro Jaktim

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Aktivitas Pedagang Matraman Kembali Normal Usai Kericuhan di Mapolres Metro Jaktim
Foto: Pedagang kaos kaki dan pakaian bernama Arman (59) kembali membuka kiosnya di Matraman, Jakarta Timur (sumber: ANTARA/Siti Nurhaliza)

Pantau - Aktivitas pedagang di kawasan Matraman, Jakarta Timur, kembali normal setelah kericuhan yang terjadi di sekitar Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025.

Pedagang Kembali Buka Lapak

Pedagang yang sebelumnya menutup lapak kini sudah kembali berjualan seperti biasa, mulai dari kios makanan, pakaian, warung kelontong, hingga pedagang kaki lima.

Seorang pedagang kaos kaki dan pakaian bernama Arman (59) mengaku lega dapat kembali membuka kiosnya.

"Toko ini buka setiap hari, dari pagi sampai jam 17.00 WIB. Tapi pas ricuh sampai besoknya saya tutup, kemarin Minggu (31/8) sudah mulai buka, sekarang juga buka. Tutupnya hanya sehari aja," ungkap Arman.

Ia mengaku sempat khawatir saat kericuhan terjadi, namun berusaha tetap tenang.

"Khawatir, ya, ada, tapi kan kita tahu sasarannya di polres. Saya tau ricuh juga dari media sosial, berita juga kan ramai, keliatan massa mengarah ke Polres Jakarta Timur," katanya.

Arman menambahkan bahwa meski penghasilannya berkurang akibat penutupan kios, ia memilih untuk tetap waspada.

"Pasti berkurang (penghasilan). Makanya kita sebagai warga sudah seharusnya tidak gampang menerima informasi, tidak mudah terprovokasi, harus tau dulu arahnya kemana," jelasnya.

Pengalaman kerusuhan tahun 1998 membuatnya lebih siap menghadapi situasi ini.

"Kalau dibandingkan 1998, jauh lebih parah. Sekarang yang asli menyampaikan pendapat dan yang tidak benar juga sudah tidak kelihatan, jadi kita harus hati-hati," tegasnya.

Harapan Warga untuk Kondisi Damai

Selain Arman, pedagang kopi bernama Raka (42) juga sempat memilih libur demi keselamatan.

"Kalau dipaksain bahaya juga, ngeri saya jadi kena sasaran, malah bikin saya kenapa-kenapa, gak aman nanti dagangan rusak kena lempar batu," tutur Raka.

Ia berharap masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dengan damai.

"Kalau semua rusak, ricuh dimana-mana, kita juga sesama warga jadinya yang rugi. Semoga tidak ada lagi ricuh-ricuhnya," ucapnya.

Penulis :
Arian Mesa