billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Stabil di Rp16.400 per Dolar AS Pascademonstrasi, BI Targetkan Penguatan Lebih Lanjut

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Rupiah Stabil di Rp16.400 per Dolar AS Pascademonstrasi, BI Targetkan Penguatan Lebih Lanjut
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja bersama DPD RI secara daring di Jakarta (sumber: ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Pantau - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah berhasil stabil di level Rp16.400 per dolar AS setelah sempat tertekan akibat sentimen demonstrasi, dengan target kembali menguat ke Rp16.300 per dolar AS.

Rupiah Kembali Menguat Setelah Tertekan Aksi Massa

Sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Jumat sore (29/8) sebesar 147 poin atau 0,90 persen menjadi Rp16.500 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.353 per dolar AS.

Aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat terjadi sejak Senin (25/8) di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, dengan sejumlah tuntutan, salah satunya terkait tunjangan perumahan bagi anggota DPR.

Ketegangan semakin meningkat setelah peristiwa tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis malam (28/8), memicu amarah masyarakat dan memperluas gelombang protes.

Unjuk rasa berujung ricuh dengan kekerasan, pembakaran, serta perusakan aset dan fasilitas umum oleh massa tak dikenal, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga merembet ke sejumlah kota lain di Indonesia.

Meski demikian, rupiah kembali menguat sebesar 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.472 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin (1/9).

BI Fokus Stabilkan Nilai Tukar dan Sistem Keuangan

Dalam rapat kerja bersama DPD RI secara daring di Jakarta, Selasa, Perry menegaskan upaya BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan pasar keuangan.

"Rupiah yang kemarin pagi pernah mencapai Rp16.560, alhamdulillah, hari ini kami bisa stabilkan ke Rp16.400. Kami akan berusaha untuk lebih rendah lagi kembali ke Rp16.300 dan lebih kuat lagi," ungkap Perry.

Ia menambahkan bahwa likuiditas telah ditingkatkan dan kondisi pasar keuangan berjalan baik.

Stabilitas sistem keuangan juga dijaga melalui koordinasi erat dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Menurut Perry, ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga dengan dukungan surplus neraca perdagangan, aliran modal asing yang kondusif, serta cadangan devisa besar mencapai 152 miliar dolar AS.

Bank sentral melakukan langkah stabilisasi rupiah melalui intervensi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar off-shore maupun intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

Perry menegaskan, komitmen BI adalah menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil dan menguat sejalan dengan fundamental ekonomi yang membaik.

Penulis :
Shila Glorya