Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Melemah Jelang Libur Panjang, Investor Lakukan Aksi Profit Taking

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Melemah Jelang Libur Panjang, Investor Lakukan Aksi Profit Taking
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (4/9) sore ditutup melemah 18,51 poin atau 0,23 persen ke level 7.867,35 akibat aksi ambil untung menjelang libur panjang akhir pekan.

Pergerakan IHSG dan Saham

IHSG sempat dibuka menguat, namun berbalik melemah hingga penutupan sesi pertama dan tetap berada di zona merah pada sesi kedua.

Indeks LQ45 justru mengalami kenaikan tipis 1,10 poin atau 0,14 persen ke posisi 799,80.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, "IHSG tertahan di jalur melemah, sebelumnya mengalami rebound namun terkoreksi. Tampaknya sentimen dari aksi profit taking jelang libur nasional pada esok hari (Jumat) dan juga tekanan jual asing."

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat, yakni barang konsumen non primer naik 3,73 persen, transportasi & logistik naik 0,07 persen, serta kesehatan naik 0,06 persen.

Sementara delapan sektor terkoreksi, dengan penurunan terbesar pada barang baku sebesar 1,08 persen, properti 0,84 persen, dan industri 0,59 persen.

Saham yang mencatat kenaikan terbesar antara lain MSKY, CBRE, MSIN, POLU, dan KETR, sedangkan saham yang melemah terbesar yaitu TMPO, WOWS, SLIS, PPRE, dan PYFA.

Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.924.287 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 39,86 miliar lembar senilai Rp14,08 triliun.

Sebanyak 260 saham menguat, 398 saham melemah, dan 147 saham stagnan.

Sentimen Global dan Pengaruh The Fed

Dari luar negeri, perhatian investor masih tertuju pada kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve).

Optimisme meningkat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2025.

Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin (bps) pada pertemuan 17 September 2025 mencapai 97,6 persen.

Petinggi The Fed Christopher Waller secara terbuka mendukung pemangkasan suku bunga pada September 2025.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic juga menyatakan pemangkasan suku bunga sudah masuk agenda, meski belum memastikan waktunya.

Data lowongan kerja AS yang menurun dari 7,35 juta pada Juni 2025 menjadi 7,18 juta pada Juli 2025 turut memperkuat harapan pemangkasan, karena menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja.

Investor kini menantikan rilis data klaim pengangguran AS, laporan ketenagakerjaan ADP, dan penggajian nonpertanian pada Jumat (5/9) untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter lebih lanjut.

Bursa Asia Menguat Terkecuali Hang Seng

Pada penutupan perdagangan sore ini, bursa Asia bergerak variatif.

Indeks Nikkei naik 618,61 poin atau 1,48 persen ke 42.557,50.

Shanghai Composite menguat 47,68 poin atau 1,25 persen ke 3.765,88.

Strait Times naik 10,37 poin atau 0,24 persen ke 4.299,70.

Namun, indeks Hang Seng justru melemah 284,92 poin atau 1,12 persen ke 25.058,51.

Penulis :
Arian Mesa