Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Maksimalkan Beras SPHP Bulog untuk Kendalikan Harga Pangan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Maksimalkan Beras SPHP Bulog untuk Kendalikan Harga Pangan
Foto: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berikan keterangan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/9/2025). Mendagri menginstruksikan kepada kepala daerah dan jajarannya untuk menunda segala jenis kegiatan yang bersifat seremonial (sumber: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Pantau - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) memanfaatkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog untuk menekan tren kenaikan harga beras di 214 kabupaten/kota.

Imbauan Mendagri di Tengah Lonjakan Harga Beras

Penekanan ini disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Beras bersama 214 pemerintah daerah di Jakarta pada Kamis.

Ia menegaskan bahwa beras merupakan komoditas utama yang memengaruhi inflasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 September 2025.

"Tolong, waktunya kita memanfaatkan betul beras cadangan pemerintah yang ada di Bulog ini untuk melakukan intervensi oleh pemerintah di 214 kabupaten/kota," ungkapnya.

Jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras meningkat dari 200 daerah pada minggu ketiga Agustus 2025 menjadi 214 daerah pada minggu keempat Agustus 2025.

Mendagri menegaskan pihaknya akan memantau daerah yang aktif mendukung penyaluran beras SPHP.

Ia juga mengimbau seluruh Pemda segera berkoordinasi dengan Bulog untuk mengoptimalkan penyaluran beras SPHP agar tepat sasaran, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.

Operasi Pasar dan Target Penyaluran Beras SPHP

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog akan menggelar operasi pasar dengan menyalurkan beras SPHP bersama Pemda.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan optimisme bahwa harga beras bisa turun secara bertahap dengan operasi pasar ini.

"Kalau ini bergerak satu bulan, apalagi rencana kita sampai Desember, kami yakin (penurunan) harga akan terus menerus terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan pihaknya menargetkan penyaluran beras SPHP sebesar 1,3 juta ton hingga Desember 2025.

Ia telah mengerahkan seluruh jajaran Bulog di daerah untuk memantau distribusi beras SPHP.

"Jadi diharapkan nanti menyesuaikan gudang-gudang tetap melayani seluruh permintaan-permintaan ataupun PO-PO dari masing-masing wilayah, baik dari kabupaten/kota, bahkan sampai dengan kecamatan-kecamatan," tuturnya.

Penulis :
Arian Mesa