
Pantau - Ekonom Indef sekaligus Dosen Universitas Paramadina, Ariyo Irhamna, menyatakan pelaku pasar masih membutuhkan waktu untuk menilai arah kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa.
IHSG Melemah Sebagai Respon Jangka Pendek
Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut sebagai respon awal terhadap ketidakpastian politik dan kebijakan, bukan indikator fundamental ekonomi yang negatif.
"Pasar membutuhkan waktu untuk menilai arah kebijakan baru. Penurunan IHSG saat kabinet baru dilantik bukanlah indikator fundamental negatif, melainkan respon awal terhadap ketidakpastian," ujar Ariyo.
Ia menegaskan bahwa arah kebijakan fiskal baru masih akan ditunggu oleh pelaku pasar sebelum memberikan dampak signifikan pada stabilitas ekonomi.
Proyeksi Kebijakan Fiskal Purbaya
Ariyo memproyeksikan dua kebijakan potensial yang bisa ditempuh Menkeu Purbaya, yakni menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp75–80 juta per tahun untuk memperluas ruang konsumsi masyarakat menengah ke bawah, serta menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 10 persen dengan 1 persen ditanggung pemerintah (PPN DTP) agar daya beli rumah tangga tetap terjaga.
Ia menegaskan prioritas jangka pendek Menkeu harus fokus pada pemulihan pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas fiskal, dan stabilitas sosial.
"Pergantian ini menjadi langkah konsisten untuk memastikan kebijakan fiskal sejalan dengan visi pembangunan nasional yang inklusif dan berdaulat," kata Ariyo.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf