Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menkeu Purbaya Pastikan Tidak Ada Lagi Pemotongan Dana Transfer ke Daerah dalam RAPBN 2026

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menkeu Purbaya Pastikan Tidak Ada Lagi Pemotongan Dana Transfer ke Daerah dalam RAPBN 2026
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Istana Kepresidenan RI, Jakarta (sumber: ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan bahwa pemerintah tidak akan lagi melakukan pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Kebijakan TKD dan Fokus Pemerintah

"Kita gak akan memotongkan lagi," kata Purbaya saat menjawab pertanyaan mengenai TKD di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu malam.

Ia menegaskan bahwa kebijakan terkait TKD diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kita akan cenderung memberi, menjalankan kebijakan fiskal yang mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Menkeu Purbaya.

Strategi pemerintah, menurutnya, adalah memperbaiki penyerapan anggaran serta meningkatkan manajemen penggunaan anggaran.

"Yang penting adalah penyerapan anggarannya lebih baik sehingga tidak mengganggu kondisi, limitasi sistem keuangan kita," sambung Purbaya.

Laporan ke Presiden dan Proyeksi Ekonomi 2026

Purbaya diketahui menghadap Presiden Prabowo untuk melaporkan hasil rapat kerja perdana dengan Komisi XI DPR RI serta berdiskusi mengenai RAPBN 2026.

"Angka-angka masih didiskusikan. Jadi belum putus. Tetapi, kita laporkan progress-nya seperti apa," kata Purbaya.

Ia juga menyampaikan adanya usulan pemerintah terkait perubahan beberapa pos anggaran dalam RAPBN 2026.

"Soal perubahan anggaran yang mungkin terjadi, tetapi saya belum bisa bicarakan karena masih didiskusikan dengan DPR," kata Purbaya.

Dalam rapat bersama DPR RI, Purbaya dan Komisi XI membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan 2026 senilai Rp52,16 triliun.

Ia menjelaskan bahwa target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dalam RAPBN 2026 dipatok sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dibandingkan target APBN 2025 yang sebesar 5,2 persen.

Proyeksi investasi diperkirakan melambat dari 5,5 persen tahun ini menjadi 5,2 persen tahun depan.

Sementara itu, target pertumbuhan konsumsi rumah tangga naik dari 5,0 persen tahun ini menjadi 5,2 persen tahun depan.

Ekspor diproyeksikan meningkat signifikan dari 5,4 persen menjadi 6,7 persen.

Dari sisi sektor, pertanian diperkirakan tumbuh 4,1 persen, manufaktur 5,2 persen, serta informasi dan komunikasi 8,0 persen pada tahun depan.

Penulis :
Shila Glorya