Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Siapkan Suntikan Dana Rp200 Triliun dari BI untuk Pulihkan Ekonomi

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Siapkan Suntikan Dana Rp200 Triliun dari BI untuk Pulihkan Ekonomi
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat wawancara cegat usai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta (sumber: ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik dana pemerintah senilai Rp200 triliun yang saat ini tersimpan di Bank Indonesia (BI) untuk menyuntik sistem keuangan nasional dan memulihkan laju pertumbuhan ekonomi yang dinilai melambat.

Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Purbaya menyatakan bahwa kondisi sistem finansial Indonesia saat ini cenderung kering, yang berdampak pada perlambatan ekonomi dalam dua tahun terakhir.

"Saya lihat sistem finansial kita agak kering, makanya ekonomi melambat. Dua tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain karena ada kesalahan kebijakan, baik moneter maupun fiskal. Saya lihat Kementerian Keuangan bisa berperan di situ," ungkapnya.

Penyebab Perlambatan dan Strategi Fiskal

Menurut Purbaya, salah satu penyebab utama lambatnya pertumbuhan ekonomi adalah tersendatnya penyaluran belanja pemerintah.

Ia menyoroti kebijakan fiskal yang terlalu fokus pada penarikan pajak tanpa diimbangi dengan percepatan realisasi belanja negara.

"Pemerintah rajin menarik pajak, lalu masuk ke bank sentral. Kalau dibelanjakan lagi nggak apa-apa, tapi ini kan nggak," ia mengungkapkan.

Untuk itu, ia menyatakan akan meninjau ulang pelaksanaan belanja kementerian/lembaga (K/L) dan siap turun langsung jika ditemukan hambatan dalam implementasi program.

Purbaya meyakini bahwa percepatan belanja pemerintah akan mampu menggerakkan perputaran uang di masyarakat dan menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Dorongan Likuiditas Lewat Dana di BI

Dari sisi moneter, dana pemerintah yang selama ini mengendap di BI akan dimanfaatkan untuk menyuntik likuiditas ke sektor perbankan.

Purbaya menjelaskan bahwa penyuntikan dana ini akan mendorong bank-bank untuk mengoptimalkan penyaluran kredit demi mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.

"Jadi, saya memaksa mekanisme pasar berjalan dengan memberi ‘senjata’ ke mereka. Memaksa perbankan berpikir lebih keras untuk mendapatkan return yang lebih tinggi," jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya memberikan ruang bagi agen ekonomi untuk bergerak dengan kecerdasannya masing-masing, tanpa terlalu dikendalikan oleh pemerintah.

Purbaya menyatakan bahwa strategi kombinasi antara fiskal dan moneter ini akan terus dikawal dan dilanjutkan jika terbukti efektif terhadap pemulihan sistem keuangan nasional.

Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan BI akan dilakukan secara intensif untuk memastikan realisasi strategi berjalan lancar.

Penulis :
Shila Glorya