
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 September 2025, dibuka menguat di tengah pelaku pasar yang mencermati arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) serta dinamika pasar global.
IHSG Dibuka Naik, Pasar Tunggu Keputusan BI Rate
IHSG tercatat naik 6,72 poin atau 0,08 persen ke level 7.964,42 pada awal perdagangan.
Sementara itu, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan juga turut menguat sebesar 0,54 poin atau 0,07 persen ke posisi 807,48.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan IHSG berpeluang bergerak di kisaran 7.850–8.020 pada perdagangan hari ini.
Dari sisi domestik, pelaku pasar menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang diperkirakan akan mempertahankan BI Rate di level 5 persen.
Sebagai catatan, pada Agustus 2025 lalu, BI sempat memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen, keputusan yang kala itu di luar ekspektasi pasar.
Selain itu, pasar juga menunggu rilis data pertumbuhan kredit Agustus 2025, yang diprediksi meningkat menjadi 7,25 persen secara tahunan (year-on-year), dibandingkan 7,03 persen pada bulan sebelumnya.
Sentimen Global: The Fed, TikTok, dan Inflasi Inggris
Dari global, seluruh perhatian tertuju pada arah kebijakan suku bunga The Fed. Berdasarkan CME’s FedWatch tool, probabilitas sebesar 100 persen menunjukkan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu ini, yang menjadi pemangkasan pertama sejak Desember 2024.
Pasar juga mencermati kemungkinan adanya satu hingga dua kali penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed sebelum akhir 2025.
Menjelang keputusan penting tersebut, Senat AS telah mengonfirmasi Stephen Miran, sosok pilihan Presiden AS Donald Trump, untuk bergabung ke dalam jajaran Dewan Gubernur The Fed.
Sementara itu, dari sisi hubungan dagang internasional, negosiasi antara AS dan China di Madrid menghasilkan kesepakatan kerangka kerja terkait aplikasi TikTok agar tetap dapat beroperasi di AS.
Namun, diskusi perdagangan yang lebih luas antara kedua negara ditunda karena fokus tertuju pada penyelesaian isu TikTok.
Dari Eropa, pelaku pasar mencermati data inflasi Inggris untuk Agustus 2025 yang diperkirakan tetap tinggi di level 3,8 persen (year-on-year), angka tertinggi sejak Januari 2024.
Bursa Saham Global Bergerak Variatif
Pada perdagangan Selasa (16/9), bursa saham di kawasan Eropa kompak ditutup melemah:
- Euro Stoxx 50 turun 1,22 persen
- FTSE 100 Inggris turun 0,88 persen
- DAX Jerman turun 1,77 persen
- CAC Prancis turun 1,00 persen
Di Wall Street, pergerakan indeks bervariasi:
- S&P 500 turun 0,13 persen ke 6.605,76
- Nasdaq Composite naik 0,07 persen ke 22.333,96
- Dow Jones turun 0,27 persen ke 45.757,90
Sementara itu, bursa Asia pada Rabu pagi mencatatkan pergerakan yang beragam:
- Nikkei naik 89,23 poin atau 0,20 persen ke 44.991,00
- Shanghai turun 7,70 poin atau 0,20 persen ke 3.853,87
- Hang Seng naik 225,87 poin atau 0,83 persen ke 26.661,55
- Strait Times turun 12,25 poin atau 0,28 persen ke 4.325,45
- Penulis :
- Ahmad Yusuf