
Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyarankan PT Pertamina (Persero) membangun kilang minyak baru guna mengurangi ketergantungan impor dan menekan anggaran subsidi energi.
Saran dalam Rapat Kerja DPR
Pernyataan itu disampaikan Purbaya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa 30 September 2025.
"Jadi, nanti kalau Bapak dan Ibu (DPR) ketemu Danantara lagi, minta Pertamina bangun kilang baru," ungkapnya.
Purbaya menjelaskan rekomendasi pembangunan kilang baru bukan hal baru, sebab sejak 2018 ia sudah menyarankannya ketika masih bertugas di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Saat itu, Pertamina berjanji akan membangun tujuh kilang baru dalam kurun waktu lima tahun.
Namun, hingga kini janji tersebut belum terlihat terealisasi.
Menurut Purbaya, impor bahan bakar minyak (BBM) terus menyedot anggaran negara dan membuat subsidi energi membengkak setiap tahun.
Pengawasan Proyek Pertamina
Purbaya mengajak Komisi XI DPR RI untuk bersama-sama mengawasi dan mengontrol kinerja Pertamina, khususnya terkait pembangunan kilang.
"Jadi, saya bukan juru bayar saja. Saya akan masuk dan melihat mereka menjalankan atau tidak proyek-proyek yang diusulkan," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi penyaluran subsidi dan kompensasi per 31 Agustus 2025 tercatat sebesar Rp218 triliun atau 43,7 persen dari pagu APBN 2025.
Subsidi energi untuk BBM jenis tertentu (JBT) dan LPG 3 kilogram tercatat Rp57,8 triliun atau 53,5 persen dari target APBN Rp108 triliun.
Angka tersebut terdiri dari Rp57 triliun subsidi tahun berjalan dan Rp800 miliar kurang bayar tahun sebelumnya.
Selain itu, kompensasi BBM juga telah dibayarkan Rp31,1 triliun sebagai pelunasan kekurangan kompensasi tahun 2024 sesuai hasil audit BPK.
- Penulis :
- Leon Weldrick