
Pantau - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 di Jakarta, dengan penurunan sebesar 27 poin atau sekitar 0,16 persen menjadi Rp16.625 per dolar AS.
Sebelumnya, rupiah berada pada posisi Rp16.608 per dolar AS, sebelum kembali melemah di tengah tekanan pasar.
Menurut laporan wartawan M Baqir Idrus Alatas yang disunting oleh Zaenal Abidin, pelemahan rupiah kali ini diperkirakan akibat aksi profit taking atau pengambilan keuntungan oleh pelaku pasar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah
Rupiah sebelumnya sempat menguat pada hari Kamis, 2 Oktober 2025, mencapai level Rp16.609 per dolar AS.
Penguatan tersebut didorong oleh melemahnya kepercayaan pasar terhadap kondisi fiskal Amerika Serikat, khususnya potensi terjadinya government shutdown atau penutupan pemerintahan.
"Inflasi Indonesia yang tetap terkendali juga menjadi salah satu faktor pendukung penguatan nilai tukar rupiah," ungkap sumber dalam pemberitaan tersebut.
Namun, pada Rabu sebelumnya, rupiah juga sempat melemah ke posisi Rp16.674 per dolar AS sebelum akhirnya bergerak menguat kembali.
Prediksi pasar menyebutkan bahwa Kongres AS tidak akan mampu mencapai kesepakatan untuk mencegah shutdown, yang memberikan tekanan pada dolar dan sempat mengangkat nilai tukar rupiah.
Dampak Terhadap Sektor Keuangan
Meski mengalami pelemahan, dampaknya terhadap sektor lain dinilai tidak signifikan.
PT Indonesia Re menyatakan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak berdampak besar terhadap perhitungan premi asuransi.
"Pelemahan rupiah ini tidak menimbulkan pengaruh berarti terhadap premi asuransi yang kami kelola," ungkap perwakilan dari PT Indonesia Re.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf