
Pantau - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) akan segera menyalurkan jagung Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada peternak ayam pedaging dan petelur skala mikro, kecil, dan menengah di wilayah Sumatera Utara.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menyatakan, "Kami segera menyalurkan kepada para peternak ayam, hanya saja masih menunggu pusat karena dikabarkan ada penambahan kuota secara nasional."
Penyaluran Jagung SPHP untuk Empat Kabupaten
Bulog Sumut memperoleh alokasi sebanyak 1.405 ton jagung SPHP dari total 52.400 ton yang akan disalurkan pemerintah secara nasional.
Dari jumlah tersebut, 1.405 ton jagung SPHP akan disalurkan kepada sekitar 70 peternak mandiri di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Budi menjelaskan, "Empat kabupaten itu merupakan penyumbang ayam dan telur untuk dipasarkan di berbagai daerah di wilayah Sumut."
Penyaluran jagung SPHP ini ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2025 untuk membantu menstabilkan harga daging ayam di pasaran.
Dukungan Pemerintah untuk Stabilisasi Harga
Hingga 3 Oktober 2025, Bulog Sumut telah menyerap sebanyak 750 ton jagung pipil dari wilayah Sumatera Utara, antara lain dari Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Deli Serdang.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa peternak ayam pedaging dan petelur mandiri dapat membeli jagung SPHP dengan harga Rp5.500 per kilogram.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp78 miliar untuk menyalurkan 52.400 ton jagung SPHP.
Arief menjelaskan bahwa tujuan penyaluran jagung SPHP adalah untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan di tingkat peternak.
Program penyaluran ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk melindungi petani jagung sekaligus membantu peternak agar tidak kesulitan dalam membeli pakan.
Sebelumnya, Bulog Sumut juga telah menyalurkan berbagai komoditas SPHP seperti 5.600 ton beras SPHP untuk stabilisasi harga, menyerap 32.000 ton gabah petani hingga Agustus 2025, dan menyalurkan 157 ton beras SPHP ke ritel modern.
- Penulis :
- Arian Mesa