
Pantau - Pusat layanan fertilitas akan segera dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali, sebagai bagian dari pengembangan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan dan kebugaran kelas dunia.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Christine Hutabarat, menyatakan, “Ini merupakan tonggak penting bagi transformasi pariwisata kesehatan Indonesia.”
Gandeng Klinik Malaysia, Layanan IVF hingga Kesehatan Wanita Siap Hadir di Sanur
Pada tahap awal, HIN sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sanur atau The Sanur bekerja sama dengan jaringan klinik fertilitas asal Malaysia, Alpha IVF.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian penyewaan lahan (Land Lease Agreement/LLA) seluas 6.343 meter persegi di kawasan KEK Sanur.
Pusat layanan fertilitas ini akan menyediakan layanan kesehatan komprehensif, mulai dari:
- Program bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF)
- Obstetri
- Ginekologi
- Layanan kesehatan wanita dan anak secara menyeluruh
Perwakilan dari Alpha IVF, Dato’ Dr Colin Lee, menyampaikan, “Dengan hadirnya pusat layanan di Bali, kami ingin membawa standar internasional lebih dekat kepada masyarakat Indonesia.”
Ia menambahkan bahwa kebutuhan layanan fertilitas di Indonesia terus meningkat dan kehadiran fasilitas ini akan mendukung visi pemerintah menjadikan KEK Sanur sebagai destinasi wisata kesehatan utama.
KEK Sanur Diresmikan Presiden, Jadi Proyek Strategis Nasional
KEK Sanur merupakan kawasan kesehatan dan pariwisata pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025.
Dengan luas 41,26 hektare, kawasan ini masuk dalam daftar proyek strategis nasional.
Berbagai fasilitas yang direncanakan di KEK Sanur antara lain:
- Fasilitas medis bertaraf internasional
- Akomodasi hotel dan fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)
- Pusat riset kesehatan
Berdasarkan data dari Dewan Nasional KEK, KEK Sanur dirancang dengan proyeksi investasi sebesar Rp10,2 triliun dan ditargetkan dapat menyerap 18.375 tenaga kerja langsung serta 25.272 tenaga kerja tidak langsung saat beroperasi penuh.
Hingga triwulan I tahun 2025, kawasan ini telah mencatatkan realisasi investasi kumulatif sebesar Rp4,42 triliun dan menciptakan 3.822 lapangan kerja.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf