
Pantau - Nilai ekspor ikan beku asal Provinsi Maluku mencapai Rp90,56 miliar hingga September 2025, berdasarkan catatan Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku.
Lonjakan Nilai Ekspor dan Dominasi Komoditas Unggulan
Terjadi lonjakan nilai ekspor sebesar 1.187 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Karantina Maluku, Abdur Rohman, menyampaikan bahwa ekspor ikan beku pada September 2025 mencapai 1.137.126 kilogram dengan nilai Rp90,56 miliar.
Pada Agustus 2025, volume ekspor hanya 56.222 kilogram dengan nilai Rp7,03 miliar.
“Capaian ini menunjukkan peningkatan nilai ekspor signifikan hingga 1.187 persen. Hal ini menjadi indikator positif terhadap kinerja ekspor perikanan Maluku,” ungkapnya.
Komoditas ikan beku yang diekspor didominasi oleh produk unggulan seperti tuna dan udang vaname.
Ikan tuna beku, baik utuh maupun potongan (loin), menjadi primadona ekspor karena permintaan stabil dari Jepang, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Udang vaname beku memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor dengan kualitas yang diakui pasar internasional, berasal dari perairan bersih Maluku yang mendukung budidaya berkelanjutan.
Selain itu, komoditas lain seperti kerapu dan kepiting juga diekspor dalam bentuk hidup maupun beku ke pasar Singapura, Hongkong, dan Tiongkok.
Penurunan Ekspor Ikan Hidup dan Upaya Jaga Mutu
Meski ekspor ikan beku meningkat pesat, ekspor ikan hidup mengalami penurunan 78,8 persen dibandingkan Agustus 2025.
Ekspor ikan hidup pada September hanya 11.986 ekor senilai Rp3,31 miliar, sedangkan bulan sebelumnya mencapai 56.625 ekor senilai Rp8,18 miliar.
Rincian ekspor perikanan Maluku pada September 2025 yaitu tuna 36.486 kilogram senilai Rp4,69 miliar, udang vaname 1.100.640 kilogram senilai Rp85,86 miliar, kepiting bakau hidup 5.412 ekor senilai Rp357,87 juta, dan kerapu hidup 6.574 ekor senilai Rp2,94 miliar.
“Negara tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Vietnam, Tiongkok, Jepang, Singapura, Hongkong, dan Malaysia,” katanya.
Semua produk ekspor telah melewati proses karantina untuk menjamin kesehatan dan keamanan pangan, sekaligus menjaga reputasi Indonesia di pasar global.
“Harapannya produk-produk perikanan asal Maluku bisa terus bersaing di pasar internasional. Kami pastikan seluruh komoditas yang keluar dari Maluku sehat, bebas hama penyakit, dan memenuhi persyaratan negara tujuan,” ia mengungkapkan.
BKHIT Maluku berperan dalam melindungi sumber daya hayati sekaligus menjaga kepercayaan mitra dagang luar negeri terhadap mutu produk perikanan Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa