Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Melemah Tipis 0,04 Persen, Dipicu Aksi Profit Taking dan Penurunan Keyakinan Konsumen

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Melemah Tipis 0,04 Persen, Dipicu Aksi Profit Taking dan Penurunan Keyakinan Konsumen
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/10/2025) ditutup melemah 3,25 poin atau 0,04 persen ke posisi 8.166,03, sejalan dengan pelemahan bursa saham kawasan Asia.

Aksi Profit Taking dan Tekanan Sentimen Domestik

Indeks LQ45, yang berisi 45 saham unggulan, turut turun 0,49 poin atau 0,06 persen ke level 784,88.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan bahwa pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi ambil untung pada sejumlah saham konglomerasi yang sebelumnya mendorong penguatan indeks selama dua hari terakhir.

“Aksi profit taking di saham-saham besar memicu terjadinya panic selling di sesi perdagangan siang,” ungkapnya.

Dari sisi domestik, tekanan tambahan datang dari turunnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada September 2025 ke level 115, dari sebelumnya 117,2 pada Agustus.

Nilai tersebut menjadi yang terendah sejak April 2022, dengan lima dari enam subindeks mengalami penurunan.

Pelaku pasar juga menanti rilis data penjualan ritel Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh melambat menjadi 3,9 persen year on year dibandingkan pertumbuhan 4,7 persen pada Juli 2025.

Sebelumnya, penjualan ritel sejak Mei hingga Juli 2025 tercatat positif berkat stimulus pemerintah yang mendorong daya beli masyarakat.

Pergerakan Sektor dan Kebijakan Pemerintah

IHSG sempat dibuka menguat, namun bergerak ke wilayah negatif hingga akhir sesi pertama dan bertahan di zona merah sampai penutupan perdagangan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor mengalami penguatan.

Sektor industri memimpin dengan kenaikan 2,90 persen, disusul sektor energi dan transportasi & logistik yang masing-masing naik 2,73 persen dan 1,63 persen.

Tiga sektor mengalami pelemahan, yaitu infrastruktur turun 1,04 persen, barang konsumen primer turun 0,73 persen, dan properti turun 0,42 persen.

Saham-saham dengan penguatan terbesar antara lain ESTA, CENT, NTBK, TRIN, dan AGII.

Sedangkan saham-saham yang melemah paling dalam adalah UANG, ARKO, SSTM, KBLI, dan SHIP.

Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 3.111.366 kali dengan total 39,94 miliar lembar saham diperdagangkan senilai Rp29,48 triliun.

Sebanyak 290 saham naik, 406 saham turun, dan 103 saham stagnan.

Dari sisi kebijakan fiskal, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan rencana pemerintah untuk menarik kembali dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia senilai Rp70 triliun.

“Sebagian dana akan kami tempatkan di Bank Pembangunan Daerah seperti Bank Jakarta dan Bank Jatim dengan nilai Rp10–20 triliun,” ujarnya.

Bursa Asia Kompak Melemah

Sejalan dengan IHSG, bursa saham Asia juga ditutup melemah.

Indeks Nikkei turun 164,38 poin atau 0,34 persen ke 47.786,50, Indeks Hang Seng merosot 128,31 poin atau 0,48 persen ke 26.829,46, dan Indeks Strait Times melemah 15,96 poin atau 0,36 persen ke 4.456,30.

Sementara itu, bursa Shanghai di China tutup perdagangan dalam rangka peringatan Festival Mid-Autumn.

Penulis :
Arian Mesa