billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Donggala Didorong Jadi Pusat Industri Tuna Nasional, Pemkab Jalin Kerja Sama dengan BBP3KP

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Donggala Didorong Jadi Pusat Industri Tuna Nasional, Pemkab Jalin Kerja Sama dengan BBP3KP
Foto: (Sumber: Bupati Donggala Vera Elena Laruni saat menandatangani kerja sama dengan Balai besar pengujian, penerapan produk kelautan dan perikanan (BBP3KP) tentang Penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan di Donggala, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO-Pemkab Donggala)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, resmi menjalin kerja sama dengan Balai Besar Pengujian, Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) untuk memperkuat hilirisasi industri tuna lokal dan meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan nelayan.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka pendek dan menengah dalam membangun industri pengolahan hasil laut yang mandiri dan berdaya saing.

“Jadi Donggala ini ke depan kita dorong menjadi pusat industri pengolahan tuna yang mandiri”, ujar Kepala BBP3KP, Rahmadi Sunoko, dalam pernyataannya.

Potensi Strategis Donggala dan Dukungan Pemerintah Pusat

Rahmadi menegaskan bahwa Donggala merupakan salah satu daerah penghasil tuna terbesar di Indonesia, dengan potensi ekonomi yang sangat besar jika pengolahan hasil laut dapat dikelola secara optimal.

Penguatan hilirisasi tuna diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat, menjaga stabilitas pangan, serta menekan risiko ikan sebagai pemicu inflasi daerah.

“Pada intinya pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung apa yang dilakukan pemerintah daerah untuk hilirisasi perikanan ini”, ungkapnya.

Menurutnya, peran aktif pemerintah daerah dan pusat sangat penting dalam membangun konektivitas ekspor tuna segar langsung dari Donggala ke negara tujuan seperti Jepang.

“Konektivitas ini kalau terbangun dengan baik maka tuna segar dari Donggala bisa dikirim langsung ke Jepang, sehingga kami segera berkoordinasi dengan Angkasa Pura, Imigrasi, dan lembaga lain agar ini bisa terwujud”, ujarnya.

Donggala juga dinilai memiliki letak geografis yang strategis karena dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

“Harapannya di masa mendatang Kabupaten Donggala dapat menjadi lumbung ikan yang bisa mendukung pasokan pangan laut untuk IKN dan wilayah sekitarnya”, tambahnya.

Produksi Tuna Capai 193.200 Ton per Tahun, Nilai Potensi Rp5,4 Triliun

Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, mengungkapkan bahwa potensi ikan tangkap di wilayahnya diperkirakan mencapai 193.200 ton per tahun, dengan estimasi nilai produksi sebesar Rp5,4 triliun.

Jenis ikan yang dominan di wilayah perairan Donggala, khususnya Selat Makassar, adalah ikan tuna.

Pemerintah daerah berkomitmen menjaga stabilitas harga jual ikan, baik di wilayah perkotaan maupun pelosok, guna memastikan kesejahteraan nelayan dan akses pangan laut yang merata.

“Kabupaten Donggala memiliki kekayaan sumber daya ikan yang melimpah. Pemerintah terus berupaya agar potensi ini memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, terutama nelayan lokal”, ujar Vera.

Kerja sama ini menjadi langkah strategis menuju kemandirian industri perikanan Donggala dan memperkuat peran daerah tersebut dalam rantai pasok pangan laut nasional dan ekspor.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti