billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Rebound ke 8.273,56 Seiring Meredanya Tensi Dagang AS-China dan Sentimen Positif Global

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Rebound ke 8.273,56 Seiring Meredanya Tensi Dagang AS-China dan Sentimen Positif Global
Foto: (Sumber: Arsip foto- Petugas melintasi layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/am..)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 14 Oktober 2025, dibuka menguat sebesar 46,36 poin atau 0,56 persen ke level 8.273,56, didorong meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Sinyal Damai Dagang Dorong Kinerja Pasar Saham

Indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga menguat sebesar 4,57 poin atau 0,58 persen ke posisi 792,59.

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG berpotensi mengalami rebound hari ini seiring penguatan bursa saham global, khususnya di AS.

Salah satu faktor utama pendorong penguatan adalah meredanya tensi dagang antara AS dan China.

Presiden AS Donald Trump memberi sinyal tidak akan melanjutkan ancaman tarif tambahan terhadap China.

Lewat unggahan di platform Truth Social, Trump menulis, "Jangan khawatir soal China, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi adalah orang yang sangat dihormati, hanya sedang mengalami momen sulit. Ia tidak ingin ekonominya terpuruk, begitu juga saya. Amerika ingin membantu China, bukan menyakitinya."

Pernyataan tersebut meredakan kekhawatiran pasar yang sebelumnya sempat terguncang akibat ancaman tarif tambahan hingga 100 persen dari AS, yang menyebabkan nilai pasar global sempat tergerus lebih dari 2 triliun dolar AS.

Sentimen Laporan Keuangan dan Stabilitas Domestik Perkuat Pasar

Musim laporan keuangan kuartal III tahun 2025 juga turut memengaruhi sentimen pasar.

Sejumlah bank besar AS seperti Citigroup, Goldman Sachs, Wells Fargo, JPMorgan Chase, Bank of America, dan Morgan Stanley dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pada 14 dan 15 Oktober 2025.

Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia menyiapkan kerangka fiskal yang adaptif dan mendukung kebijakan moneter longgar dari Bank Indonesia.

Pemerintah juga mempercepat penyerapan anggaran untuk mendorong permintaan domestik dan membentuk tim khusus bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mengendalikan harga pangan dan energi.

Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi tekanan inflasi dan fluktuasi harga global.

Pasar Global dan Regional Mayoritas Menguat

Pasar saham global menunjukkan tren positif pada awal pekan ini.

Bursa Eropa ditutup menguat pada perdagangan Senin, 13 Oktober 2025:

  • Euro Stoxx 50 naik 0,70 persen
  • FTSE 100 Inggris naik 0,16 persen
  • DAX Jerman naik 0,60 persen
  • CAC Prancis naik 0,21 persen

Bursa Wall Street juga menguat signifikan:

  • Dow Jones Industrial Average naik 1,29 persen ke 46.067,58
  • S&P 500 naik 1,58 persen ke 6.654,51
  • Nasdaq Composite naik 2,18 persen ke 24.750,75

Sementara itu, bursa Asia menunjukkan pergerakan bervariasi pada Selasa pagi:

  • Nikkei Jepang turun 558,64 poin atau 1,16 persen ke 47.530,80
  • Shanghai Composite naik 16,59 poin atau 0,43 persen ke 3.906,25
  • Hang Seng Hong Kong turun 41,98 poin atau 0,24 persen ke 25.864,50
  • Strait Times Singapura naik 8,51 poin atau 0,20 persen ke 4.398,07
Penulis :
Ahmad Yusuf