
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Jumat, 17 Oktober 2025, seiring tekanan dari sentimen global dan domestik yang membayangi pasar.
IHSG ditutup turun 209,10 poin atau 2,57 persen ke level 7.915,66, sementara indeks LQ45 juga melemah sebesar 7,67 poin atau 0,98 persen ke posisi 772,34.
Ketegangan Global dan Profit Taking Jadi Pemicu Pelemahan
Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa pelemahan IHSG dipicu oleh memburuknya situasi global.
"IHSG melemah di tengah meningkatnya risiko global akibat meningkatnya ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China," ungkap mereka.
Selain itu, kondisi government shutdown di AS yang belum menemui penyelesaian juga menambah tekanan.
Phintraco Sekuritas juga menambahkan bahwa terjadi aksi ambil untung (profit taking) pada saham-saham konglomerasi yang sebelumnya menguat signifikan dan menjadi penopang indeks.
Dari sisi domestik, pelaku pasar bereaksi terhadap rencana otoritas terkait kebijakan baru.
"Ketentuan free float baru dan penindakan tegas terhadap penggoreng saham," ia mengungkapkan, turut mendorong aksi jual terhadap saham-saham yang sebelumnya naik tajam.
Tekanan Tambahan dari Turunnya Investasi Asing dan Data Ekonomi
Tekanan juga datang dari data penanaman modal asing langsung (foreign direct investment) kuartal III-2025 yang turun 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp212 triliun.
Pada kuartal sebelumnya, FDI juga mengalami penurunan sebesar 6,95 persen year-on-year.
Sementara itu, pelaku pasar menanti arah kebijakan moneter Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan depan.
Konsensus memperkirakan adanya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Data ekonomi lain yang dinantikan meliputi pertumbuhan kredit dan M2 Money Supply untuk bulan September 2025.
IHSG sempat dibuka menguat di awal perdagangan, namun berbalik ke zona merah hingga akhir sesi pertama.
Pada sesi kedua, indeks terus berada di wilayah negatif hingga penutupan perdagangan.
Pelemahan Merata di Semua Sektor dan Bursa Asia
Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, seluruh 11 sektor mencatatkan pelemahan.
Sektor energi mencatat penurunan terdalam sebesar 4,91 persen, diikuti sektor barang baku sebesar 2,57 persen, dan sektor industri sebesar 2,28 persen.
Saham-saham dengan penguatan terbesar hari ini adalah BLUE, KONI, SOSS, GOLD, dan PSAB.
Sementara itu, saham dengan pelemahan terdalam antara lain MLPT, POLU, PGUN, MBTO, dan FUTR.
Total frekuensi transaksi tercatat sebanyak 2.682.374 kali, dengan volume perdagangan mencapai 40,27 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp28,55 triliun.
Tercatat 116 saham mengalami kenaikan harga, 598 saham turun, dan 94 saham stagnan.
Pelemahan IHSG sejalan dengan tren negatif di bursa kawasan Asia.
Indeks Nikkei Jepang melemah 712,24 poin atau 1,84 persen ke posisi 47.565,50.
Indeks Shanghai turun 76,47 poin atau 1,95 persen ke level 3.839,76.
Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 641,41 poin atau 2,48 persen ke posisi 25.247,10.
Sementara itu, Indeks Straits Times Singapura turun 27,27 poin atau 0,63 persen ke level 4.328,93.
- Penulis :
- Arian Mesa