billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Gagalkan Penyelundupan Sabu 10,3 Kg, Pelni Perkuat Pengamanan di Pelabuhan Tanjung Priok

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gagalkan Penyelundupan Sabu 10,3 Kg, Pelni Perkuat Pengamanan di Pelabuhan Tanjung Priok
Foto: (Sumber: Kepala Cabang Pelni Tanjung Priok Dicky Dermawandi (kanan) menjelaskan persiapan Pelni menjelang angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 sekaligus soal adanya penangkapan penyelundupan narkoba yang ditemukan di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. di Jakarta, Jumat (17/10/2025). ANTARA/Harianto.)

Pantau - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memperkuat koordinasi pengawasan dengan TNI Angkatan Laut, Polres Pelabuhan, dan pengelola terminal menyusul terbongkarnya kasus penyelundupan narkotika di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Kepala Cabang Pelni Tanjung Priok, Dicky Dermawandi, menegaskan bahwa sinergi antarinstansi merupakan bentuk komitmen Pelni dalam menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang.

Pelni Jakarta telah meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan guna memaksimalkan sistem pengamanan di area pelabuhan.

Pengamanan mencakup seluruh aktivitas embarkasi dan debarkasi penumpang sebagai upaya mitigasi risiko penyelundupan.

Penangkapan Kurir Sabu dan Peran TNI AL

Langkah penguatan pengamanan ini diambil setelah petugas gabungan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 10,3 kilogram dari KM Kelimutu pada 13 Oktober 2025.

Barang bukti ditemukan dari empat penumpang yang turun di Tanjung Priok, setelah berlayar dari Pelabuhan Pontianak.

Kasus ini terungkap berawal dari kecurigaan tim keamanan Pelni dan TNI AL terhadap gerak-gerik mencurigakan salah satu penumpang.

Pemeriksaan manual menemukan tiga bungkus sabu yang disembunyikan di tubuh pelaku.

Tiga orang lain yang menjadi rekan pelaku ditangkap di dalam sebuah mobil.

Total barang bukti yang diamankan berjumlah 16 bungkus diduga sabu.

Seluruh tersangka langsung diserahkan ke Polres Tanjung Priok dan TNI AL untuk proses hukum lebih lanjut.

Sekretaris Perusahaan Pelni, Evan Eryanto, menjelaskan bahwa prajurit TNI AL yang berhasil mengidentifikasi pelaku merupakan tenaga pengamanan tambahan yang ditugaskan secara legal melalui kerja sama Pelni dan TNI AL selama tiga tahun terakhir.

Pengetatan Pemeriksaan dan Evaluasi Fasilitas Keamanan

Dicky Dermawandi menyebut keberhasilan penggagalan ini menunjukkan pentingnya sinergi antar unsur pelabuhan, mulai dari petugas keamanan, operator terminal, regulator, hingga aparat penegak hukum.

Ia menegaskan bahwa Pelni mendukung penuh Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan narkoba serta memperkuat ketahanan moral dan keamanan masyarakat maritim.

Sebagai tindak lanjut, Pelni kini memperketat pemeriksaan terhadap barang-barang berbahaya lainnya, termasuk senjata tajam dan minuman keras.

Langkah-langkah pengamanan diperkuat melalui:

  • Penambahan mesin pemindai (X-ray),
  • Peningkatan jumlah petugas keamanan,
  • Kerja sama berkelanjutan dengan TNI AL dan operator pelabuhan.

Tujuan dari penguatan sistem ini adalah untuk mempercepat deteksi dini terhadap berbagai potensi ancaman keamanan di pelabuhan.

Fasilitas X-ray dinilai sangat penting dalam menjamin keamanan pelayaran, terutama bagi penumpang umum.

Evan Eryanto menyampaikan bahwa meskipun pelaku berhasil ditangkap, pihaknya menyayangkan narkoba sempat berlayar menggunakan kapal Pelni.

Ia mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk lebih serius dalam penyediaan alat dan perlengkapan keamanan yang memadai.

Tanggung jawab utama atas pemeriksaan barang bawaan penumpang berada di bawah pengelola pelabuhan.

Dari total 74 pelabuhan yang dilayani oleh 25 kapal penumpang Pelni:

  • 36 pelabuhan dikelola oleh Pelindo,
  • 36 pelabuhan dikelola oleh KSOP/KUPP di bawah Kementerian Perhubungan RI.

Namun, hanya 26 pelabuhan dari jumlah tersebut yang sudah memiliki fasilitas mesin X-ray, sehingga pemerataan pengamanan dinilai masih menjadi tantangan besar.

Penulis :
Aditya Yohan