
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat konektivitas antarkota di Pulau Jawa melalui layanan KA Singasari yang menghubungkan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dengan Blitar, Jawa Timur.
Layanan ini menjadi wujud nyata kontribusi KAI terhadap pencapaian Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam memperluas akses transportasi publik, pemerataan ekonomi daerah, serta percepatan mobilitas hijau yang berkelanjutan.
Sepanjang periode Januari hingga September 2025, KA Singasari telah melayani 336.878 pelanggan, meningkat dari 326.560 pelanggan pada periode yang sama tahun 2024.
Peningkatan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi berbasis rel yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.
"KA Singasari menghadirkan konektivitas yang memperkuat aktivitas perdagangan, pariwisata, dan mobilitas masyarakat. Dari lintas utara hingga selatan Jawa, layanan ini menjadi penggerak ekonomi sekaligus mendukung mobilitas rendah emisi di sepanjang wilayah yang dilalui," ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Perjalanan Strategis dari Ibu Kota ke Kota Bersejarah
KA Singasari memulai perjalanannya dari Stasiun Pasar Senen, salah satu stasiun kereta api jarak jauh dengan volume penumpang terbesar di Indonesia.
Kereta melintasi kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Cikampek, sebelum memasuki daerah hijau seperti Haurgeulis dan Jatibarang, dan singgah di Cirebon.
Perjalanan dilanjutkan ke Purwokerto, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, Klaten, Solo, dan Madiun—yang merupakan wilayah strategis dalam jaringan industri dan perkeretaapian nasional.
Dari Madiun, KA Singasari menuju Kediri, Tulungagung, dan Ngunut, hingga akhirnya tiba di Blitar—kota bersejarah yang menjadi tujuan wisata dan ziarah ke makam Presiden pertama RI, Soekarno.
Kehadiran KA Singasari memperkuat rantai ekonomi antara pusat industri dan kawasan pertanian, serta meningkatkan daya saing UMKM di sepanjang lintasan kereta.
Di wilayah Jawa Timur seperti Blitar, Kediri, dan Tulungagung, konektivitas ini membuka peluang investasi baru, memperlancar distribusi hasil bumi, dan mendorong pengembangan sektor pariwisata sejarah dan spiritual.
Komitmen terhadap Mobilitas Rendah Emisi dan Inovasi Pelayanan
KAI juga berperan aktif dalam mendukung transportasi ramah lingkungan melalui efisiensi energi, digitalisasi layanan untuk mengurangi penggunaan kertas, serta optimalisasi operasional dalam pengurangan emisi karbon.
Langkah ini sejalan dengan arah pembangunan nasional berkelanjutan dan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060.
KA Singasari mulai beroperasi sejak 17 Juli 2017 dengan menyediakan layanan kelas Eksekutif dan Ekonomi.
Pada tahun 2019, KAI menambah rangkaian kereta eksekutif guna meningkatkan kenyamanan penumpang dalam perjalanan jarak jauh.
Nama “Singasari” diambil dari nama kerajaan besar di Jawa Timur yang melambangkan kejayaan, kebijaksanaan, dan kemajuan Nusantara—nilai-nilai yang dihidupkan kembali melalui layanan ini.
KAI juga terus meningkatkan mutu pelayanan melalui digitalisasi tiket, pengelolaan waktu tempuh yang lebih efisien, serta peningkatan fasilitas stasiun untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik.
“Setiap perjalanan KA Singasari adalah kisah keterhubungan antara budaya, ekonomi, dan kehidupan masyarakat. Dari Jakarta hingga Blitar, KAI hadir untuk melayani, menggerakkan, dan menumbuhkan Indonesia,” tutup Anne Purba.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf