billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Lintas Selatan Banyuwangi–Jember Demi Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Lintas Selatan Banyuwangi–Jember Demi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Foto: (Sumber: BUpati Banyuwangi IPuk Fiestiandani bersama BPK RI dan pihak terkait lainnya rapat koordinasi di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jatim. ANTARA/HO-Pemkab Banyuwangi)

Pantau - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) mendorong percepatan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Selatan (Pansela) pada ruas Banyuwangi–Jember, yang merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).

Proyek Terhenti Lama, BPK Inisiasi Rapat Koordinasi

Anggota VII BPK RI, Slamet Edy Purnomo, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi di Pendopo Kabupaten Banyuwangi guna membahas percepatan proyek JLS Pansela.

Rapat tersebut melibatkan berbagai instansi dan pemangku kepentingan, di antaranya Direktur Utama Perhutani, Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian ATR/BPN, Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga, dan Kepala Divisi SPI PT Perkebunan Nusantara III.

"Pertemuan ini terkait dengan akselerasi penyelesaian jalur pantai selatan mengingat sudah cukup lama proyek ini terhenti", ungkap Slamet Edy Purnomo.

Ia menegaskan bahwa karena jalur lintas selatan dikategorikan sebagai bagian dari PSN, maka BPK turut mendukung percepatan realisasi pembangunannya agar agenda pembangunan nasional berjalan optimal.

Infrastruktur Darat Jadi Kunci Konektivitas dan Pertumbuhan Wilayah

Slamet Edy juga menyoroti potensi besar Kabupaten Banyuwangi di sektor kelautan, pertanian, dan pariwisata yang memerlukan dukungan infrastruktur memadai.

"Banyuwangi juga memiliki potensi ekonomi yang sangat banyak seperti kelautan dan pertanian dan pariwisata yang perlu untuk terus didorong dengan infrastruktur yang baik, salah satunya dengan koneksi infrastruktur darat lewat JLS Pansela", ia menambahkan.

JLS Pansela dipandang memiliki manfaat ekonomi signifikan karena memperlancar jalur distribusi barang dan mobilitas masyarakat di wilayah selatan Jawa.

Total panjang JLS di wilayah Banyuwangi mencapai 100 kilometer, dimulai dari batas Kabupaten Jember hingga Jalan Nasional di Pelabuhan Ketapang.

Dari total tersebut, masih tersisa 14,1 kilometer yang belum dibangun.

Sisa jalan yang belum dibangun terbagi dalam dua bagian, yakni sepanjang 6,27 kilometer yang melintasi kawasan hutan yang dikelola oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan.

Sementara itu, 7,83 kilometer sisanya melintasi kawasan perkebunan Selogiri dan Malangsari milik PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 5.

Pembangunan JLS Pansela diharapkan dapat memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor kelautan, pertanian, dan pariwisata di Banyuwangi.

Penulis :
Ahmad Yusuf