billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Harga BBM Shell dan Pertamina Berubah Mulai 1 November 2025, Shell Super Turun Harga

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Harga BBM Shell dan Pertamina Berubah Mulai 1 November 2025, Shell Super Turun Harga
Foto: (Sumber: Arsip foto - Petugas SPBU membersihkan mesin pengisian BBM di SPBU Shell, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/am.)

Pantau - Sejumlah produk bahan bakar minyak (BBM) mengalami perubahan harga mulai 1 November 2025, baik di jaringan SPBU Shell maupun PT Pertamina (Persero).

Shell Indonesia mengumumkan melalui laman resminya bahwa beberapa produknya masih mengalami kelangkaan stok, namun sebagian harga BBM justru turun dibanding Oktober 2025.

Harga BBM Shell Turun

Produk Shell Super mengalami penurunan dari Rp12.890 menjadi Rp12.680 per liter.
Selain itu, perubahan harga BBM Shell lainnya adalah sebagai berikut:

  • Shell V-Power: turun dari Rp13.420 menjadi Rp13.260 per liter.
  • Shell V-Power Diesel: naik dari Rp14.270 menjadi Rp14.410 per liter.
  • Shell V-Power Nitro+: turun dari Rp13.590 menjadi Rp13.480 per liter.

Shell menyampaikan bahwa beberapa produk BBM masih belum tersedia di seluruh jaringan SPBU karena kendala pasokan.

Harga BBM Pertamina Juga Disesuaikan

PT Pertamina (Persero) juga melakukan penyesuaian harga di sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek.
Berikut rincian harga BBM Pertamina per 1 November 2025:

  • Dexlite (CN 51): naik dari Rp13.700 menjadi Rp13.900 per liter.
  • Pertamina Dex (CN 53): naik dari Rp14.000 menjadi Rp14.200 per liter.
  • Pertamax (RON 92): tetap Rp12.200 per liter.
  • Pertamax Green (RON 95): tetap Rp13.000 per liter.
  • Pertamax Turbo (RON 98): stabil di Rp13.100 per liter, tidak berubah sejak September 2025.

Sementara itu, BBM penugasan dan subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tidak mengalami perubahan harga, masing-masing tetap di Rp10.000 per liter dan Rp6.800 per liter.

Perubahan harga ini dilakukan mengikuti dinamika harga minyak dunia serta kebijakan energi nasional yang mempertimbangkan kestabilan pasokan dan daya beli masyarakat.

Penulis :
Ahmad Yusuf