Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Konser Musik hingga Stimulus Pemerintah, BI DKI Optimistis Ekonomi Jakarta Tumbuh hingga 5,4 Persen di Akhir 2025

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Konser Musik hingga Stimulus Pemerintah, BI DKI Optimistis Ekonomi Jakarta Tumbuh hingga 5,4 Persen di Akhir 2025
Foto: (Sumber: Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Iwan Setiawan dalam kegiatan bincang media di Jakarta, Kamis (6/11). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa..)

Pantau - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta optimistis pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada akhir tahun 2025 akan berada pada kisaran 4,6 hingga 5,4 persen secara tahunan (year-on-year), didorong oleh berbagai faktor sektor riil dan stimulus kebijakan pemerintah.

Konser Musik dan Sektor Jasa Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa maraknya konser musik dan kegiatan olahraga turut menghidupkan kembali geliat ekonomi kota.

“Geliat kebangkitan ekonomi itu luar biasa di Jakarta,” ungkapnya.

Selain sektor investasi, BI DKI mencatat sektor transportasi dan pergudangan, serta ekonomi kreatif, menjadi new engine of growth bagi perekonomian Jakarta.

Peningkatan aktivitas di sektor jasa, khususnya informasi dan komunikasi, juga mendorong pertumbuhan, seiring dengan meningkatnya penggunaan data internet dan maraknya kegiatan MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions).

Iwan menambahkan, “Investasi dan konsumsi kami perkirakan di Q4 pasti akan terakselerasi.”

Penguatan konsumsi rumah tangga diperkirakan terjadi pada kuartal IV-2025 berkat momentum Hari Natal, Tahun Baru, serta membaiknya prospek ekonomi.

Indikator yang mendukung optimisme tersebut antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), Indeks Penjualan Eceran, serta Indeks Perkembangan Kegiatan Dunia Usaha.

Paket Stimulus 8+4+5 dan Strategi Pengendalian Inflasi

BI DKI Jakarta menilai kebijakan fiskal pemerintah juga berperan besar dalam mendongkrak ekonomi.

Salah satu program utama adalah paket kebijakan 8+4+5 yang mencakup:

  • 8 program akselerasi di tahun 2025,
  • 4 program lanjutan di tahun 2026,
  • 5 program andalan untuk penyerapan tenaga kerja.

Program-program tersebut mencakup magang nasional bagi fresh graduate, diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), serta diskon iuran Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja bukan penerima upah (BPU).

Selain itu, ada pula stimulus berupa diskon tarif transportasi akhir tahun untuk mendorong konsumsi masyarakat.

“Ini berbagai kebijakan-kebijakan yang mendorong untuk support pertumbuhan ekonomi,” ujar Iwan.

Guna menjaga stabilitas harga, BI DKI bersama Pemprov DKI dan pemangku kepentingan lainnya akan memperkuat koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Strategi 4K digunakan untuk menjaga inflasi tetap terkendali, yakni:

  • Ketersediaan pasokan,
  • Keterjangkauan harga,
  • Kelancaran distribusi,
  • Komunikasi yang efektif.

Dengan strategi tersebut, inflasi Jakarta ditargetkan tetap terjaga di angka 2,5 persen ±1 persen secara tahunan pada akhir 2025.

Penulis :
Aditya Yohan