Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Ditutup Menguat 0,55 Persen di Tengah Tekanan Bursa Asia, Didukung Optimisme Domestik

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Ditutup Menguat 0,55 Persen di Tengah Tekanan Bursa Asia, Didukung Optimisme Domestik
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Senin (17/11) menguat 46,44 poin atau 0,55 persen ke posisi 8.416,88, di tengah pelemahan mayoritas bursa saham Asia.

IHSG dibuka menguat dan bertahan di zona positif sepanjang sesi pertama dan kedua perdagangan saham.

Indeks LQ45 turut naik 5,79 poin atau 0,69 persen ke level 849,92.

Sentimen Global dan Domestik Warnai Pergerakan Pasar

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengungkapkan, "IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 8.450-8.480."

Pasar global mencermati ketegangan politik antara China dan Jepang, menyusul peringatan Pemerintah China kepada warganya untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan dan studi ke Jepang.

Kementerian Pendidikan China menyebut adanya peningkatan risiko keselamatan bagi warga negaranya di Jepang.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah komentar sejumlah pejabat Federal Reserve yang cenderung hawkish, sehingga menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed pada Desember 2025.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 19 November 2025.

Selain itu, data pertumbuhan kredit dan data uang beredar (M2 money supply) Oktober 2025 turut menjadi perhatian pasar.

Saham Properti Memimpin Penguatan, Sektor Kesehatan Melemah

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor properti mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,29 persen.

Sektor barang konsumen primer naik 2,03 persen, disusul sektor infrastruktur yang menguat 0,92 persen.

Empat sektor mencatat pelemahan, dengan sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 1,73 persen.

Sektor teknologi dan barang konsumen non-primer masing-masing melemah 0,87 persen dan 0,26 persen.

Saham-saham dengan penguatan tertinggi antara lain APEX, MINA, LUCK, BABY, dan PBSA.

Adapun saham-saham dengan pelemahan terdalam mencakup PURI, SHIP, PUDP, PJHB, dan NTBK.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.687.419 kali transaksi dengan volume mencapai 40,99 miliar lembar saham dan nilai transaksi Rp21,07 triliun.

Sebanyak 354 saham tercatat menguat, 387 saham melemah, dan 173 saham stagnan.

Sementara itu, bursa saham regional Asia mayoritas melemah, dengan indeks Nikkei turun 51,03 poin atau 0,10 persen ke level 50.325,00, indeks Hang Seng melemah 188,18 poin atau 0,71 persen ke posisi 26.284,28, dan indeks Shanghai turun 18,46 poin atau 0,46 persen ke level 3.972,14.

Indeks Strait Times menjadi satu-satunya yang menguat, naik 1,48 poin atau 0,05 persen ke posisi 4.543,04.

Penulis :
Arian Mesa