
Pantau - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor produk home decor milik UKM Palem Craft di Kelurahan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan nilai mencapai 30 ribu dolar Amerika Serikat.
Produk ekspor tersebut ditujukan ke Amerika Serikat, Belgia, dan beberapa negara lainnya di kawasan Eropa.
"Alhamdulillah hari ini saya berada di Palem Craft Bantul, yang intinya kami melakukan pelepasan ekspor produk home decor dengan nilai sebesar 30 ribu dolar AS," ungkap Dyah Roro Esti dalam sambutannya.
Produk UMKM Indonesia Semakin Diminati Pasar Internasional
Wamendag menyatakan bahwa permintaan terhadap produk home decor Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Dan untuk home decor ini sebetulnya sangat menarik, karena kalau kita melihat tahun ini khususnya dari Januari hingga September ada peningkatan ekspor sebesar lima persen, bahkan tren dari 2020 hingga 2024 juga naik terus hampir 20 persen," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa minat internasional terhadap produk Indonesia menjadi sumber kebanggaan tersendiri bagi bangsa.
"Ini tentunya kami sangat apresiasi, karena ini sejalan dengan program kami di Kemendag yang mengedepankan UMKM bisa ekspor," katanya.
Dyah Roro Esti juga menegaskan komitmennya bersama Menteri Perdagangan untuk terus mendukung pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
"Dan hari ini salah satunya adalah ekspor produk Palem Craft, dan yang saya nilai sangat positif adalah multiflier effect-nya," jelasnya.
Palem Craft Rutin Ekspor Setiap Bulan
Palem Craft diketahui bukan kali pertama mengekspor produknya ke luar negeri.
Wamendag menyampaikan bahwa UKM tersebut telah rutin mengirim produk home decor setiap bulan dengan nilai ekspor rata-rata 30 ribu dolar AS.
"Berarti ini menandakan bahwa produk kita diminati, berkualitas, dan produknya sesuai dengan harapan dari masyarakat internasional dan dunia," tegas Dyah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, turut mengapresiasi capaian Palem Craft.
Ia merasa bangga bahwa produk lokal dari Bantul dan DIY mampu menembus pasar internasional, khususnya di negara-negara maju.
"Hari ini kan pelepasan produk ekspor oleh Ibu Wamendag dengan tujuan ke Belgia, Amerika, Eropa. Kemudian, terkait dengan Amerika ini belum kena sanksinya untuk hal tersebut. Jadi ini masih tarif lama, karena ini merupakan hasil kesepakatan sebelumnya," ungkap Yuna.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi peluang yang baik untuk terus memperkuat penetrasi produk lokal ke pasar ekspor, selama masih mendapat keuntungan tarif yang kompetitif.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Arian Mesa








