Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Ditutup Menguat Didukung Optimisme Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Data Ekonomi Domestik Positif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Ditutup Menguat Didukung Optimisme Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Data Ekonomi Domestik Positif
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Senin sore, 1 Desember 2025, ditutup menguat 40,09 poin atau 0,47 persen ke level 8.548,79, terdorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada pekan depan.

Dorongan Eksternal dan Pergerakan Sektor

Optimisme pelaku pasar meningkat setelah muncul sinyal dovish dari para pembuat kebijakan The Fed, yang mendorong ekspektasi bahwa bank sentral tersebut akan memangkas suku bunga pada pertemuan 10 Desember 2025.

"Pelaku pasar penuh semangat menunggu pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell setelah sinyal dovish baru-baru ini dari para pembuat kebijakan," ungkap analis pasar modal.

Data dari CME Fedwatch menunjukkan probabilitas sebesar 87,4 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan mendatang.

Meski demikian, tren penguatan di bursa Asia cenderung terbatas akibat masih lemahnya data aktivitas manufaktur dari beberapa negara utama Asia seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Taiwan yang masih mencatatkan kontraksi.

Kontraksi ini juga mencerminkan belum adanya perkembangan berarti dalam proses negosiasi tarif perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya.

IHSG dibuka menguat dan terus berada di zona hijau sepanjang sesi pertama dan kedua perdagangan hingga penutupan pasar.

Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga mengalami kenaikan sebesar 5,38 poin atau 0,64 persen ke posisi 851,14.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor barang konsumen non primer mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,82 persen.

Sektor energi naik 1,03 persen, disusul sektor infrastruktur yang menguat 0,76 persen.

Di sisi lain, empat sektor mengalami pelemahan, dengan sektor properti mencatatkan penurunan terdalam sebesar 2,00 persen.

Sektor industri dan barang baku masing-masing turun sebesar 0,45 persen dan 0,18 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan tertinggi antara lain COAL, OPMS, PADI, STAR, dan GTSI.

Sementara saham-saham yang mengalami penurunan terbesar yaitu DAYA, RISE, ESTI, ESIP, dan APIC.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.602.699 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 45,48 miliar lembar senilai Rp21,95 triliun.

Sebanyak 317 saham mengalami kenaikan harga, 380 saham mengalami penurunan, dan 113 saham tidak mengalami perubahan harga.

Dukungan Data Ekonomi Domestik

Di dalam negeri, data ekonomi turut memberikan sentimen positif bagi pasar.

Indeks PMI Manufaktur S&P Global Indonesia pada November 2025 tercatat sebesar 53,3, naik dari posisi 51,2 pada Oktober.

Kenaikan ini disebabkan meningkatnya volume produksi dan lonjakan pesanan baru, menandakan ekspansi aktivitas manufaktur dan memberikan sinyal positif terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2025 mengalami surplus sebesar 2,4 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor mencapai 24,24 miliar dolar AS dan impor sebesar 21,84 miliar dolar AS.

Sementara itu, inflasi Indonesia pada November 2025 tercatat sebesar 0,17 persen secara bulanan (month to month) dan 2,72 persen secara tahunan (year on year).

Angka inflasi ini masih berada dalam kisaran target Bank Indonesia, yaitu 2,5 persen plus minus 1 persen.

Pergerakan Bursa Asia

Sementara itu, bursa saham regional Asia mencatatkan pergerakan bervariasi pada penutupan sore ini.

Indeks Nikkei melemah tajam sebesar 937,41 poin atau 1,87 persen ke level 49.316,50.

Indeks Shanghai menguat 25,41 poin atau 0,65 persen ke level 3.914,0.

Indeks Hang Seng juga menguat 174,37 poin atau 0,67 persen ke posisi 26.033,26.

Indeks Straits Times naik 6,60 poin atau 0,15 persen ke level 4.530,56.

Penulis :
Arian Mesa