
Pantau - Nilai ekspor Jakarta sejak Januari hingga Oktober 2025 mencapai 14,43 miliar dolar AS, tumbuh 30,87 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat peningkatan ini didorong terutama oleh sektor non-migas yang menyumbang 3,41 miliar dolar AS atau tumbuh 31,05 persen secara tahunan.
"Perkembangannya secara kumulatif dari mulai Januari sampai dengan Oktober 2025, ada peningkatan 30,87 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ungkapnya.
Pertumbuhan Terbesar Disumbang Industri Pengolahan
Peningkatan nilai ekspor non-migas dipicu oleh melonjaknya nilai ekspor dari sektor industri pengolahan yang mencapai 3,44 miliar dolar AS.
Angka tersebut naik 32,62 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekspor DKI Jakarta tahun ini.
Negara tujuan ekspor yang mengalami pertumbuhan paling signifikan adalah Amerika Serikat (AS), dengan peningkatan sebesar 610,53 juta dolar AS atau tumbuh 48,64 persen secara tahunan.
"Negara-negara tujuan ekspor yang paling besar ada ke Amerika Serikat. Dan ke Amerika Serikat juga ada peningkatan yang cukup tinggi, di 48,64 persen, lalu Tiongkok meningkat 12,73 persen, juga ada Singapura, Thailand dan Filipina," ia mengungkapkan.
Alas Kaki Dominasi Ekspor ke AS
Nilai ekspor Jakarta ke Amerika Serikat mencapai 1,86 miliar dolar AS selama Januari hingga Oktober 2025.
Komoditas alas kaki menjadi penyumbang terbesar ekspor ke AS dengan nilai 424,59 juta dolar AS, tumbuh tajam sebesar 90,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pada Oktober 2025 saja, nilai ekspor DKI Jakarta tercatat sebesar 1,62 miliar dolar AS, naik 12,48 persen dibandingkan Oktober 2024.
Kenaikan ekspor bulan Oktober ini turut didorong oleh meningkatnya ekspor non-migas sebesar 183,20 juta dolar AS.
- Penulis :
- Arian Mesa







