HOME  ⁄  Ekonomi

Tujuh Anak Usaha Pertamina Masuk Daftar Penghasil Minyak Terbesar, Pakar UI: Pilar Ketahanan Energi Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Tujuh Anak Usaha Pertamina Masuk Daftar Penghasil Minyak Terbesar, Pakar UI: Pilar Ketahanan Energi Nasional
Foto: (Sumber : PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus mengupayakan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumatera Barat kembali normal setelah akses jalan menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ke sejumlah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat telah terbuka (ANTARA))

Pantau - Tujuh anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang merupakan bagian dari Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero), masuk dalam daftar 10 besar perusahaan penghasil minyak terbesar di Indonesia.

Pakar ketahanan energi Universitas Indonesia (UI), Ali Ahmudi, menyambut positif capaian tersebut dan menyebut dominasi sektor hulu Pertamina sebagai kontribusi nyata dalam menopang ketahanan energi nasional.

"Ya jelas (menopang ketahanan energi). Dan ini adalah perkembangan dan tren yang bagus," ungkap Ali.

Menurutnya, penguatan sektor hulu oleh Pertamina harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, karena hal tersebut menunjukkan kemampuan BUMN migas itu bersaing dengan perusahaan asing maupun swasta nasional.

Sektor Hulu Jadi Pilar Utama Energi Nasional

Ali menegaskan bahwa ketersediaan energi merupakan pilar utama dalam menjaga ketahanan energi.

"Dengan kualitas sudah seperti itu, artinya mulai bisa dibuat roadmap ke depan untuk bisa mendukung ketahanan energi nasional. Salah satu pilar ketahanan energi itu kan ketersediaan sumber energinya," ujarnya.

Ia menilai langkah PHE yang terus memperkuat sektor hulu sangat tepat, karena kekuatan utama perusahaan migas kelas dunia juga berada di sektor ini.

Perusahaan besar seperti Saudi Aramco, Total, dan Exxon Mobil diketahui fokus mengembangkan sektor hulu sebagai core business.

"Kehormatan dari perusahaan migas itu adalah hulu. Grade A-nya adalah hulu. Jadi melalui produksi crude oil maupun gas. Jadi sudah benar jika Pertamina melalui PHE ingin fokus dan memperkuat sektor hulu. Karena kekuatan utama memang di hulu," jelas Ali.

Produksi Nasional Terdorong Kontribusi Anak Usaha PHE

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan capaian positif produksi minyak nasional per 10 November 2025, yakni sebesar 606,02 ribu barel per hari (bph).

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyatakan optimisme bahwa capaian produksi ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun.

Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI pada 12 November 2025, Djoko memaparkan bahwa tujuh dari sepuluh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan produksi terbesar berasal dari anak perusahaan PHE.

Ketujuh anak usaha tersebut adalah:

  • Exxon Mobil Cepu Ltd (dengan Participating Interest Pertamina 45%) – 153.900 bph
  • Pertamina Hulu Rokan – 151.020 bph
  • Pertamina EP – 68.497 bph
  • Pertamina Hulu Energi ONWJ – 25.501 bph
  • Pertamina Hulu Mahakam – 23.639 bph
  • Pertamina Hulu Energi OSES – 17.177 bph
  • Pertamina Hulu Sanga-Sanga – 13.105 bph

Ali Ahmudi juga mengingatkan pentingnya peningkatan kinerja dalam eksplorasi dan eksploitasi untuk menahan laju penurunan produksi migas alami (natural decline).

Dengan peningkatan kapasitas ini, Pertamina diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam mewujudkan swasembada energi sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah.

Penulis :
Aditya Yohan