
Pantau - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menyiapkan strategi untuk memulihkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia, yang jumlahnya masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Penurunan Kunjungan Wisatawan Australia
Kepala Dispar DIY, Imam Pratanadi, menyatakan bahwa jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Yogyakarta kini hanya sekitar 26.000 wisatawan, jauh menurun dari hampir 100.000 wisatawan per tahun sebelum pandemi. Penurunan ini berdampak langsung pada sektor pariwisata di Yogyakarta, yang selama ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan asal Australia.
Tantangan Aktivitas Promosi Langsung
Penurunan kunjungan disebabkan oleh terbatasnya aktivitas promosi langsung (direct selling) ke pasar-pasar utama wisatawan mancanegara, seperti Bali dan Bangkok, yang selama ini menjadi titik kumpul strategis bagi wisatawan Australia. Dengan adanya pembatasan perjalanan dan anggaran promosi yang terbatas, Yogyakarta mengalami kesulitan untuk menarik kembali wisatawan Australia.
Rencana Promosi Dibatalkan dan Dipindahkan ke Bromo
Rencana untuk melakukan promosi langsung ke Bali pada 2025 untuk menyasar pasar Australia terpaksa dibatalkan karena keterbatasan anggaran. Sebagai alternatif, Dispar DIY memutuskan untuk memindahkan kegiatan promosi ke Bromo, Jawa Timur, melalui ajang Bromo, Brawijaya Travel Fair (BBTF). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk tetap menggaet wisatawan mancanegara meskipun dalam keterbatasan anggaran.
Harapan untuk Promosi Langsung ke Bali
Imam berharap bahwa promosi langsung ke Bali akan kembali dilakukan di masa depan, setelah kondisi fiskal daerah membaik. Ia percaya bahwa Bali tetap menjadi pintu masuk utama wisatawan internasional, terutama dari Australia.
Strategi Promosi Langsung Lebih Efektif
Imam mengakui bahwa strategi promosi langsung jauh lebih efektif karena dapat menjangkau wisatawan internasional yang tengah berada di pusat-pusat pergerakan pariwisata dunia, terutama pasar yang menjadi target utama Yogyakarta, seperti Australia, Jerman, Prancis, dan Amerika.
- Penulis :
- Aditya Yohan







