Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Digitalisasi Selamatkan Warung Nasi Ayam Ibu Oki Bali, Bertahan dan Berkembang hingga Punya Tiga Cabang

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Digitalisasi Selamatkan Warung Nasi Ayam Ibu Oki Bali, Bertahan dan Berkembang hingga Punya Tiga Cabang
Foto: (Sumber: Pengusaha kuliner Ni Luh Sri Maryawati saat ditemui di Warung Nasi Ayam Ibu Oki Nusa Dua, Bali, Minggu (21/12/2025). ANTARA/Abdu Faisal.)

Pantau - Warung Nasi Ayam Ibu Oki di Nusa Dua, Bali, berhasil bertahan dan berkembang berkat pemanfaatan teknologi digital sejak sebelum pandemi COVID-19 melanda.

Pemilik warung, Ni Luh Sri Maryawati, memutuskan untuk memanfaatkan platform digital bahkan sebelum pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar.

Maryawati menyadari pentingnya beradaptasi terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi disrupsi yang diakibatkan pandemi.

Langkah ini terbukti strategis ketika jumlah kunjungan pelanggan menurun drastis akibat pembatasan mobilitas.

Platform digital membantu Warung Ibu Oki menyediakan layanan pemesanan makanan bagi pelanggan yang tidak bisa datang langsung.

Kontribusi Teknologi Digital terhadap Operasional Warung

Selama pandemi, pemesanan melalui platform digital menyumbang hingga 70% sampai 80% dari total pemasukan harian warung.

Setelah pandemi usai, Maryawati tetap menggunakan teknologi digital untuk mendukung operasional bisnisnya.

Salah satu fitur yang dimanfaatkan adalah Grab Dine Out, yang mempermudah pencatatan transaksi dan mempercepat layanan kasir saat jam makan siang.

Menjelang pukul 12.00–14.00 WITA, penghidangan makanan sudah dipersiapkan berdasarkan estimasi kedatangan pelanggan.

"Untuk tamu grup 10 orang ke atas, kami kini sarankan pakai fitur Dine Out karena ada promo diskon dan proses pembayarannya jauh lebih mudah lewat aplikasi," ujarnya.

Maryawati menambahkan bahwa penggunaan teknologi digital juga membantu dalam memantau stok dan merencanakan pengembangan bisnis secara lebih terukur.

Warung Nasi Ayam Ibu Oki kini telah berkembang dengan membuka tiga cabang, masing-masing di Nusa Dua, Sanur, dan Tuban.

"Kami punya 50 pegawai tetap, tapi kalau sedang ramai atau musim liburan kita tambah tenaga lepas untuk membantu," ungkap Maryawati yang lahir pada 1977 dan berasal dari Gianyar, Bali.

Rencana Ekspansi Produk dan Pasar

Tak berhenti di layanan restoran, Maryawati kini tengah menyiapkan ekspansi ke pasar oleh-oleh dengan produk makanan beku dan sambal kemasan.

"Kami sekarang merencanakan jualan ayam betutu frozen dan sedang siapkan sambal kemasan supaya pelanggan bisa bawa pulang untuk oleh-oleh," jelasnya.

Penulis :
Gerry Eka