
Pantau - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, menekankan bahwa seluruh investasi yang masuk ke kawasan Geopark Kaldera Toba harus memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat lokal dan tidak merusak lingkungan pariwisata.
"Investasi yang masuk diharapkan tidak merusak lingkungan pariwisata. Segala bentuk investasi harus kita kaji asas manfaatnya," tegas Bobby usai menerima kunjungan Badan Pengelola Toba Caldera Geopark di Kantor Gubernur Sumut, Selasa, 30 Desember 2025.
Bobby juga mendorong agar pengelolaan pembiayaan geopark lebih mandiri, tidak terlalu bergantung pada bantuan atau pinjaman dari pihak luar.
"Kita harapkan mengambil opsi secara mandiri yang tidak memberatkan konsep geopark ke depan," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa pembiayaan dari luar hanya layak dipertimbangkan jika benar-benar tidak membebani dan bermanfaat nyata bagi masyarakat.
"Pembiayaan itu tidak memberatkan dan bermanfaat bagi masyarakat, kita dapat mempertimbangkannya," ungkapnya.
Status Internasional Harus Berdampak Nyata
Bobby mengapresiasi keberhasilan Geopark Kaldera Toba dalam mempertahankan status green card dari UNESCO Global Geopark Network, yang diumumkan dalam Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, La Araucania, Chile, pada 6 September 2025.
Ia menegaskan bahwa status internasional tersebut harus berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar Danau Toba.
"Penerimaan sertifikat green card (kartu hijau) dari UNESCO ini harus memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar geopark," jelas Bobby.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera Geopark, Azizul Kholis, menyampaikan bahwa sertifikat green card akan diterima secara resmi pada Februari 2026 di Sekretariat UNESCO, Prancis.
"Selain itu, Kaldera Toba diproyeksikan menjadi pusat penelitian Geopark se-Asia Pasifik dan menerima tawaran investasi pembiayaan," ujarnya.
Azizul menambahkan bahwa pada September 2026 akan diselenggarakan agenda besar yang melibatkan aktivis, pengusaha, dan akademisi guna mendukung misi tersebut.
"Kegiatan ini bertujuan menjadikan Kaldera Toba sebagai pusat penelitian Geopark se-Asia Pasifik," katanya.
Badan Pengelola Geopark juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk memetakan dan meningkatkan infrastruktur di wilayah-wilayah prioritas geopark.
"Kita harapkan geopark ini tidak hanya sekadar label, tetapi menjadi motor pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata yang berkelanjutan," tambah Azizul.
- Penulis :
- Gerry Eka







