Pantau.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kebijakan untuk mendorong banyak perusahaan teknologi terus dilakukan. Menurutnya, kebijakan dari pemerintah mendukung pengembangan perusahaan unicorn di Indonesia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan bahwa yang paling urgent untuk dibenahi saat ini adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Menkeu kan pembantu presiden. Jadi kalau policy dari presiden yaitu dalam mendukung unicorn. Itu terdiri dari yang sifatnya hulu, yaitu menyiapkan dari sisi kualitas SDM," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Senin (18/2/2019).
Baca juga: Ups! Sri Mulyani Ikut Sebut Unicorn 'yang Online-online', Nyindir?
Ia mengatakan jika mengaharapkan jumlah Unicorn memjadi lebih banyak, seperti perusahaan Tokopedia, Bukalapak, Go-jek dan Traveloka dari keempatnya bermodalkan kualitas SDM.
"Jadi kalau kita makin meningkatkan kapasitas SDM kita, dengan suatu kurikulum yang mampu membuat mereka menjadi, pioneer inovatif itu dilakukan. Maka, investasi di bidang SDM akan menjadi prioritas," katanya.
Lebih lanjut kata dia, prioritas ini ditunjukkan bukan hanya dari jumlah anggaran yang mencapai 20 persen. Tapi bagaimana mengalokasikan. Misalnya kata dia, mengalokasikan seperti untuk mendorong pendidikan tinggi, kualitas dari universitas.
"Kita sudah berbicara dengan beberapa rektor, seperti ITB, UGM, UI untuk bagaimana membuat universitas-universitas Indonesia itu menjadi suatu center atau tempat membangun SDM-SDM Indonesia yang lebih baik. Vokasi dilakukan," paparnya.
Kemudian kata dia, banyak sekali yang dilakukan indonesia dengan institusi yang dianggap mampu melakukan research, inovasi. Yakni dilakukan melalui LPDP, maupun langsung ke lembaga-lembaga research RI maupun Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Baca juga: Butuh Berapa Tahun Indonesia Wujudkan B100? Ini Kata Menteri Rini
Selain itu kata dia, pihaknya juga membantu, mengenai masalah research and development, R&D. Sri mengatakan ia telah melakukan proses ini bersama Kemenristekdikti.
"Kita sudah merintis pertama melakukan bersama-sama Kemenristekdikti, bagaimana mengidentifikasi jumlah anggaran research dan siapa yang melakukan. Dan karakter dari research itu. Sehingga juga mungkin kami bisa melakuakn pemihakan belanja," ungkapnya.
Kemudian yang ketiga kata dia, di dalam bidang infrastruktur, tidak mungkin kalau unicorn itu yang melakukan hanya di Jakarta dan Jawa. Karena kata dia, di Jawa terutama di Jakarta, sudah memiliki konektivitas yang luar biasa. "Oleh karena itu, kemarin disampaikan bapak presiden, agar ini bisa merata, infrastruktur untuk konektivitas ekonomi digital, itu harus dilakukan," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni
