Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bukan Mafia Pangan, Kepala Daerah Ini Justru Wanti-wanti Mafia Benih

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Bukan Mafia Pangan, Kepala Daerah Ini Justru Wanti-wanti Mafia Benih

Pantau.com - Penggunaan kata mafia seakan melekat pada semua sektor di Indonesia, jika sebelumnya ada mafia impor sapi, beras dan yang baru-baru ini adalah mafia bola. 

Kali ini statement mafia justru muncul dari Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah. Ia menegaskan tidak ingin ada mafia benih dalam proyek penyediaan yang dilakukan Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bersama salah satu perusahaan penyuplai.

"Saya berharap kepada pengadaan benih jangan ada mafia benih, apalagi minta jatah, minta apa lagi, itu tidak boleh," kata Nurdin Abdullah usai penandatanganan kontrak kerja sama antara perusahaan penyediaan bibit dengan Dinas Pertanian Pemprov Sulsel di Makassar, Jumat(22/2/2019).

Baca juga: Saham Nike Anjlok, Setelah Sepatu Atlet Basket Robek Saat Pertandingan

"Saya tahu kalau ada itu permainan, mulai hari ini siapa pun yang menandatangani kontrak ketahuan melakukan, Insya Allah nanti saya coret dan tidak boleh lagi masuk di Sulawesi Selatan," katanya.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu mengaku tidak mau Pemprov Sulsel jadi tercoreng hanya karena hal-hal yang sebenarnya menurunkan integritas. 

"Tugas kita sekarang ini bagaimana harga jagung itu masih tetap bagus. Kenyataan hari ini, ketika petani kita mulai menanam harga jagung itu Rp7.000. Pas petani mau jual harga jagung turun," jelasnya.

Baca juga: 10 Negara Ini akan Dominasi Ekonomi Dunia, Indonesia Urutan 3 Salip China

"Saya ingin menciptakan pemerintahan ini transparan. Karena, ini benda hidup yang kita benihkan ini akan bernyawa. Benda yang bernyawa itu kalau jatahnya diambil, dia tahu. Makanya pupuknya jangan dikurangi, kualitas bibitnya jangan sampai terkuras," sebutnya.

Namun yang paling penting, jelasnya, transparansi dalam pemerintahan harus melibatkan semua stakeholder yang ada.


Penulis :
Nani Suherni