Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Biang Kerok BLU Migas Indonesia yang Perlahan Hilang dari Paris

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Biang Kerok BLU Migas Indonesia yang Perlahan Hilang dari Paris

Pantau.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, seharusnya pengangkatan pejabat diperhitungkan berdasarkan capaian kinerjanya.

Sebab kata Jonan, adanya pertimbangan pendidikan untuk pengangkatan pejabat justru membuat birokrasi mengalami kemunduran.

Dia mencontohkan, pada 1970, Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) memiliki kantor operasi di Paris, Prancis.

Baca juga: Terkuak, Begini Trik Menteri Jonan Ubah Wajah Kereta Api Indonesia

Namun akibat adanya sistem kenaikan pangkat tersebut kata dia, banyak peneliti lebih memilih untuk melanjutkan studi ketimbang menghasilkan penelitian bermanfaat. 

"Ada yang tersembunyi di sini. Di ESDM, BLU Lemigas, tahun 70-an, Lemigas punya kantor operasi di Paris. Semua ladang produksi besar kita 70-80 persen ditemukan barengan antara Lemigas dengan Caltex, dan lain-lain," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Rakornas BLU Nasional tahun 2019,  di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).

"Sekarang, makin lama makin hilang. Yang lain kemana? Sibuk sekolah, kalau enggak sekolah enggak naik pangkat. Ini saya terus terang, amat sangat tidak mengerti sampai saat ini, baik sebagai menteri maupun sebagai manusia," imbuhnya.

Baca juga: Honda dan Ford PHK Ribuan Pekerja, Akhir Kejayaan Industri Automotif?

Oleh karena itu kata dia, sistem ini kedepannya mestinya dapat diubah. Sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memperoleh beasiswa salah yang menciptakan riset memajukan negara dan masyarakat bukan hanya penelitian saja. 

"Saya katakan pada teman-teman yang sekolah tinggi, yang penting itu apa yang dikeluarkan negara untuk kita sekolah, bisa diberikan kepada masyarakat. Kalau PGPS, Pinter Goblok Penghasilan Sama, agak berat," imbuhnya.

Lebih lanjut kata dia, ia dapat menjadi menteri juga bukan semata mengandalkan pendidikan namun dengan membuktikan capaian kinerjanya.

"Menurut saya, orang naik pangkat itu karena karya, bukan sekolah. Anda sampai doktor enggak jadi menteri, saya enggak doktor jadi menteri," pungkasnya.

rn
Penulis :
Nani Suherni