Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Devisa dari Sektor Pariwisata Duduki Posisi Kedua Setelah Minyak Sawit

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Devisa dari Sektor Pariwisata Duduki Posisi Kedua Setelah Minyak Sawit

Pantau.com - Pemerintah memproyeksikan perolehan devisa dari sektor pariwisata tahun 2019 ini sebesar USD17,6 miliar. Jumlah tersebut menurun dari target tahun 2018 lalu sebesar USD20 miliar. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan dengan target tersebut diperkirakan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 17 juta orang. 

"Kita proyeksi tahun ini target wisatawan mancanegara 17 juta dengan devisa USD17,6 miliar. Tahun lalu itu target kami capai devisa USD17 miliar tapi tercapainya USD16,1 miliar dan 15,6 juta kunjungan," ujarnya dalam jumpa pers yang digelar usai Rakor Pariwisata di Gedung Thamrin, Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).

Baca juga: Ma'ruf Amin Sebut TKA di RI di Bawah 0,01 Persen, Ini Faktanya!

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, devisa dari pariwisata merupakan salah satu yang penting. Sebab perolehannya menempati urutan kedua setelah minyak sawit, menggeser batu bara yang kini berada diurutan ketiga. 

"Bagi BI itu langkah penting untuk mengurangi current account deficit (CAD), menambah supply valuta asing dan menstabilkan nilai tukar rupiah," terangnya.

Baca juga: Jusuf Kalla: Masih Ada 12 Hari, Kalau Tak Lapor Pajak Didenda

Selain itu kata dia, pariwisata juga berdampak kepada sektor perekonomian yang luas mulai dari pariwisata itu sendiri, transpotasi, penerbangan, penginapan, hotel, restoran hingga perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

"Dampaknya ke pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat kita. Pengembangan digital ekonomi akan semakin memberi nilai tambah tidak hanya devisa tetapi juga ekonomi rakyat kita," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni