
Pantau - Pemerintah mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan nusantara selama libur sekolah dengan menekankan aspek keselamatan dan keamanan. Kebijakan ini muncul setelah analisis mobilitas menunjukkan peningkatan signifikan pada periode pertengahan tahun.
Sebagai bentuk peringatan dini, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan aspek keselamatan dalam seluruh aktivitas wisata keluarga.
“Utamakan keselamatan agar liburan keluarga benar-benar berkesan,” ujar Menpar Widi di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Pemerintah mengidentifikasi transportasi sebagai titik rawan. Karena itu, Menpar Widi menyarankan pemilihan moda transportasi publik yang laik jalan dan memiliki izin resmi sebagai upaya pencegahan risiko kecelakaan.
Langkah tersebut diperkuat dengan permintaan kepada pelaku usaha pariwisata untuk memastikan layanan yang aman dan nyaman. Instruksi berlaku bagi operator transportasi, pengelola destinasi, penyedia akomodasi, hingga restoran.
“Pilihlah transportasi publik yang laik jalan dan berizin sehingga perjalanan wisata bersama keluarga akan semakin aman,” kata Menpar Widi.
Guna memastikan pengawasan menyeluruh, Kemenpar telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku usaha sektor wisata. Surat tersebut dilengkapi dengan 23 modul panduan mitigasi risiko yang wajib diterapkan selama masa liburan sekolah.
Koordinasi antarinstansi juga ditingkatkan. Pemerintah menerapkan pendekatan lintas sektor agar standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dijalankan di seluruh destinasi wisata secara konsisten.
Langkah ini didasarkan pada pola data sebelumnya, yang menunjukkan tingginya angka insiden pada masa libur panjang akibat kelalaian protokol keselamatan dasar.
Stimulus Rp24,44 Triliun
Selain pendekatan regulatif, pemerintah juga mengaktifkan kebijakan fiskal melalui stimulus konsumsi domestik. Tujuannya adalah mengarahkan pergerakan wisatawan secara terkontrol dan merata ke berbagai daerah.
Paket stimulus senilai Rp24,44 triliun resmi diberlakukan mulai Kamis (5/6/2025), dan berlaku hingga akhir masa libur sekolah. Stimulus menyasar berbagai sektor transportasi dan infrastruktur penunjang pariwisata.
Diskon tiket kereta api (30 persen) ditujukan kepada 2,8 juta penumpang, sedangkan potongan tiket pesawat ekonomi (6 persen) dan angkutan laut (50 persen) didanai melalui anggaran sebesar Rp940 miliar.
Di sisi lain, kebijakan potongan tarif tol sebesar 20 persen diperkirakan menjangkau 110 juta pengguna jalan tol, dengan anggaran tambahan sebesar Rp650 miliar.
“Mari manfaatkan fasilitas yang telah disediakan pemerintah yang akan berlaku pada periode awal hingga akhir masa liburan sekolah. Kami berharap liburan sekolah kali ini akan menjadi liburan yang aman, nyaman, dan berkesan bagi keluarga Indonesia. Selamat berlibur,” jelas Menpar Widi.
Kemenpar, kata Widi, turut menggencarkan kampanye nasional #DiIndonesiAja dan menggandeng pelaku industri untuk memasarkan paket wisata yang sesuai standar keselamatan.
Berdasarkan perencanaan strategis nasional, pemerintah menargetkan 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara selama 2025. Libur sekolah diperkirakan menjadi pendorong utama pencapaian target ini, selain periode Lebaran dan Nataru.
Kebijakan ini juga menjadi bagian dari strategi makroekonomi nasional untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II melalui konsumsi domestik dan perputaran ekonomi lokal di sektor pariwisata.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Tria Dianti