
Pantau.com - Uji coba Kereta MRT Jakarta masih berlangsung. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya antusias mencoba transpotasi masal terbaru Jakarta ini.
Namun karena antusiasme sangat tinggi, beberapa masyarakat yang melihat kepadatan dalam kereta menganggap, angkutan ini menjadi seperti Kereta Rel Listrik (KRL).
"Kaya KRL aja nih" ujar Raihana saat melihat padatnya penumpang yang mengikuti uji coba di Stasiun Istora, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: Karyawan Izin Sakit, Pengusaha Australia Merugi Rp4,2 Juta per Hari
Hal ini memang karena antusiasme masyarakat mencoba angkutan baru. Ia juga mengapresiasi keberadaan MRT ini dan berharap agar masyarakat yang menggunakan dapat turut menjaga fasilitasnya.
"Berarti orang-orang excited ya, makanya jadi berbondong-bondong ke transportasi publik baru, lebih cepat dan lebih bersih juga, mungkin ini kan mumpung lagi gratis jadi peminatnya banyak, semoga sama-sama menjaga aja ya," paparnya.
Begitu pula penumpang lainnya, Kholis, yang baru pertama kali mencoba kereta MRT. Merasakan kepadatan di dalam kereta ia sempat menyebut kepadatan seperti kereta jalur Bekasi.
"Sama kaya kereta Bekasi aja ini," tuturnya saat turun dari kereta di Stasiun Istora.
Suasana di dalam kereta MRT (Foto: Pantau.com/Ratih Prastika)
Baca juga: Sah Akuisisi 21st Century Fox Rp1.000 Triliun, Saham Disney Turun?
Namun kata dia, keretanya cukup nyaman. Tak heran karena kereta ini memang suaranya tidak sebising kereta rel listrik. Guncangannya juga jauh lebih rendah.
"Ya kesannya tetap enak bagus," ungkapnya.
Begitu juga Linda, ia mengatakan Kereta MRT ini layaknya kereta biasanya namun memang memiliki teknologi yang lebih cepat. Selian itu kaya dia, kondisinya yang baru juga membuat kereta dirasakan jauh lebih nyaman.
"Sama saja kaya kereta (KRL) ya, cuma mungkin kan ini masih baru jadi masih adem, alat-alatnya juga masih baru, enggak begitu goyang juga enggak kaya kereta terlalu goyang-goyang," pungkasnya.
Baca juga: Gara-gara Bagasi Berbayar, Usaha Oleh-oleh Sepi Pembeli
Sementara penumpang lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, belum ada petugas yang berjaga di dalam kereta sehingga saat tiba di pemberhentian terakhir para penumpang tidak lantas turun tapi kembali mengikuti kereta yang beroperasi.
"Nyaman sih, cuma penuh aja soalnya tadi yang dari arah Lebak bulus enggak mau turun, soalnya belum ada pertugasnya yang jaga di dalam harusnya tadi disuruh turun yang udah naik tadi mungkin bisa lebih kosong ya," katanya.
Suasana di dalam kereta MRT (Foto: Pantau.com/Ratih Prastika)
Untuk diketahui dari pengamatan Pantau.com, hanya satu kereta yang digunakan untuk uji coba dari jalur Blok M-Bundaran HI sehingga, waktu tunggu kereta menjadi 30 menit sekali. Sementara untuk jalur Lebak Bulus blok M kereta datang 10 menit sekali sehingga jauh lebih lengang. Keterangan ini juga telah diinformasikan di pintu masuk stasiun.
Hanya saja, buntutnya penumpang jalur Blok M-HI dan sebaliknya mengalami penumpukan baik di stasiun maupun di kereta. Terlihat dari penumpang kereta yang berjubel padat seperti KRL.
- Penulis :
- Nani Suherni