
Pantau.com - Lebih dari satu dari lima anak berusia 25 hingga 34 tahun mengatakan bahwa mereka membelanjakan lebih dari 60 persen penghasilan mereka pada hari memasuki rekening mereka
Setiap generasi sejak baby boomer telah melihat pengaruh ekonominya melemah. Itulah kesimpulan utama dari laporan terbaru dari Organisasi internasional untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD).
Pendapatan menengah yang didefinisikan oleh laporan ini sebagai rumah tangga yang berpenghasilan antara 75 persen dan 200 persen dari pendapatan nasional median hampir tidak tumbuh dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Miliki Energi Panas Bumi, Sri Mulyani: Indonesia Terbesar di Dunia
"Harga rumah telah tumbuh tiga kali lebih cepat daripada pendapatan rata-rata rumah tangga selama dua dekade terakhir," kata OECD dilansir The Independent.
Satu dari enam pekerjaan berpenghasilan menengah saat ini menghadapi risiko otomatisasi yang tinggi. Lebih dari satu dari lima rumah tangga berpendapatan menengah membelanjakan lebih dari yang mereka peroleh.
"Pinjaman berlebih lebih tinggi untuk pendapatan menengah daripada rumah tangga berpenghasilan rendah dan tinggi. Akibatnya, hari ini kelas menengah semakin terlihat seperti perahu di perairan berbatu," terangnya.
Baca juga: Ketinggalan Promo Pemilu? Tenang, Ada Diskon 50 Persen di May Day Nih
Ini merupakan pukulan lain bagi generasi millennials, yang berusaha membeli rumah, membesarkan keluarga, dan menghapus utang, sementara biaya meningkat di sekitar mereka.
Tentu saja, bukan hanya kelas menengah yang berjuang, milenium dari semua tingkat pendapatan menghadapi tantangan untuk kesejahteraan finansial mereka yang tidak dimiliki generasi sebelumnya.
Ini lebih sedikit berkaitan dengan gaya hidup dan lebih banyak hubungannya dengan meningkatnya ketidaksetaraan dan meningkatnya biaya.
- Penulis :
- Nani Suherni